Terungkap, Sosok di Balik Isu Kiamat Ponorogo yang Buat 52 Warga Pindah Ke Malang

Kamis, 14 Maret 2019 | 11:30
Kompas.com

Rumah Katimun, penyebar isu kiamat yang buat 52 warga Watu Bonang, Ponorogo pindah ke Malang.

Suar.ID - Warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo berbondong-bondong menjual semua harta mereka dengan harga murah dan segera pindah ke Malang.

Pindahnya 52 warga Watu Bonang secara tiba-tiba dan serentak itu dipicu oleh suatu ajaran yang menyebutkan bahwa kiamat sudah dekat dan wilayah mereka menjadi tempat pertama terjadinya kiamat.

Sebelum pindah, mereka menjual harta benda serta rumah mereka dengan harga sangat miring sehingga membuat geger.

Di antaranya, sejumlah tanah berikut rumahnya dijual murah meriah, cuma Rp 20 juta.

Begitu juga ternaknya, dijual Rp 8 juta.

Di balik geger kiamat di Watu Bonang itu, ada sosok yang bertanggung jawab.

Baca Juga : Donald Trump Melarang Pesawat Boeing 737 MAX untuk Terbang di Amerika Serikat

Dia adalah Katimun, warga setempat yang akhir-akhir ini rumahnya menjadi tempat berkumpul para warga yang takut kiamat itu.

Identitas Katimun itu disampaikan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni kepada wartawan.

"Yang membawa ajaran ini ke Ponorogo atau ke Desa Watu Bonang itu, warga kami, namanya Katimun.

Jadi intinya, dia mengatakan kiamat sudah dekat, jamaah diminta menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal di akhirat, atau dibawa dan disetorkan ke pondok.

Jamaah harus salat lima waktu di masjid," kata Ipong Muchlissoni saat, Rabu (13/3/2019).

Ipong menuturkan, sekitar dua bulan lalu, usai pulang menimba ilmu di Malang, Katimun mendatangi rumah ke rumah, mempengaruhi warga dan menyebarkan ajarannya.

Kepada warga, Katimun menyampaikan bahwa kiamat sudah dekat.

Baca Juga : Seorang Wanita Memiliki 500 Lubang Kecil di Matanya karena Terlalu Sering Menggunakan Smartphone dengan Kecerahan Maksimum

Selain meminta menjual aset yang dimiliki untuk bekal di akhirat atau dibawa ke pondok, Katimun juga meminta agar warga menyiapkan senjata atau membeli pedang seharga Rp 1 juta.

"Mereka bilang Ramadhan besok ini akan ada huru-hara, perang. Jamaah diminta untuk membeli pedang ke pak kyai, harganya Rp 1 juta, yang tidak beli pedang diminta menyiapkan senjata di rumah, dan seterusnya lah," kata Ipong.

Dalam ajaran tersebut, juga dikatakan bagi anggota pengajian yang ikut ke Malang akan selamat dan terhindar dari kiamat.

"Ini nggak masuk akal. Mereka sampaikan kalau ikut grup ini, kalau dunia ini kiamat, mereka tidak ikut kiamat," kata Ipong.

Ipong mengatakan pengikut kiai asal Kasembon itu tidak hanya berasal dari Ponorogo saja.

Informasinya berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Timur.

Baca Juga : Seorang Pria Dapat Berkah Akibat Isu Kiamat di Ponorogo, Beli Rumah Cuma Rp 20 Juta!

"Ini memang nggak bisa didekati level kapolsek, nggak bisa, harus dari Polda Jawa Timur, Pemprov Jatim," imbuhnya.

Kisah ini mencuat setelah ada postingan netizen bernama Rizky Ahmad Ridho, di grup Facebook Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP) pada Senin (11/3) sekitar pukul 10.14 WIB.

"#kepoinfo seng omahe watu bonang enek ora jarene lemah' pdo.di dol.gek pindah neg malang kae kronologine pie.. Seng 2 krngu" jarene kenek doktrin seng kiamat disek dwe daerah kno gek jarene neh kui gae jaket MUSA AS..kui aliran opo lurrr.samarku mbat brawek neg daerah" lio..Ngnu wae..mergo rdok nyamari babakan ngne kie wedi ko mbat di gae edan lak io.jembuk," tulis Rizki di Grup ICWP.

Baca Juga : Ditabrak Mobil Seorang gadis, Pria Ini Bukanya Marah, Namun Malah Jatuh Cinta dan Mereka Akhirnya Berpacaran!

Kira-kira dalam bahas Indonesia, berarti #kepoinfo yang rumahnya di Watu Bonang ada apa tidak. Katanya tanah semua dijual terus pindah ke Malang itu gimana kronologinya.

Dengar-dengar katanya kena doktrin yang kiamat pertama daerah situ dan katanya ada yang pakai jaket MUSA AS.

Itu aliran apa, khawatirku merembet ke daerah lain. Gitu aja. Soalnya agak membahayakan seperti ini takutnya malah membuat orang gila.

Unggahan tersebut mendapat lebih dari 1400 komentar dan 1000 like dari netizen. Seorang nettizen bernama Muhtar Tatung, membenarkan kabar tersebut.

Baca Juga : #TrashTag, Tantangan Bermanfaat yang Patut Dicoba Para Milenial Biar Makin Keren

Muhtar mengatakan, di desanya terdapat keluarga yang tiba-tiba menjual mobil, motor, sapi lantaran percaya empat tahun lagi akan tiba kiamat.

Orang tua bersama anak dan istrinya diajak ke Malang untuk beribadah.

"Gonku enek mas mobile montore sapine didol jare 4thun engkas rep kiamat.wong tuane sak anak bjone diajak neng malang.jare rep ngibadah tohok," tulis Muhtar.

Artikel ii telah tayang dijatim.tribunnews.com dengan judulTerungkap Sosok Penyebar Isu Kiamat yang Bikin 52 Warga Jual Tanah dan Rumah Murah, Cuma Rp 20 Juta

Editor : Nieko Octavi Septiana

Baca Lainnya