Digandrungi Kaum Milenial, Instagram Berbahaya Bagi Mental, Patuhi 5 Tips Ini Agar Mental Terjaga

Selasa, 12 Maret 2019 | 20:55
actualizar.net

Ilustrasi memainkan aplikasi instagram.

Suar.ID - Zaman millenial seperti sekarang, manusia sepertinya susah lepas dari smartphone beserta aplikasi sosial medianya.

Slah satu aplikasi yang banyak digunakan adalah instagram.

Karena dengan aplikasi ini, kita bisa membagikan foto-foto serta aktivitas ke followers, begitupun kita dapat mengetahui aktivitas orang yang kita follow.

Namun sepertinya main instagram terlalu sering dapat merusak 'kesejahteraan' kita.

Survei tahun 2017 yang dilakukan pada 1500 anak muda di Inggris, menunjukkan bahwaInstagrammenjadimedia sosialpaling buruk bagikesehatan mental.

Baca Juga : Istri Sah Ciduk Suaminya, Bella Luna Kembalikan Mahar 2M dan Emas yang Diberikan Nana

Instagram meningkatkan kecemasan, depresi dan masalah percaya diri.

Para ahli menyatakan, itu terjadi karena adanya perbandingan sosial pada saat menggunakan aplikasi tersebut.

Anak muda cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang tampak lebih kurus, lebih kaya dan lebih bahagia pada profilInstagrammereka.

Meskipun begitu, bukan hanya anak muda saja yang terpengaruh denganInstagram. Menurut studi UPitt, orang dewasa yang berusia di atas 32 tahun pun juga sering membandingkan dirinya dengan orang lain diInstagram.

Emily Weinstein, peneliti dari Harvard University, mengatakan, ada bahaya yang mengintai dari perilaku iri diInstagramtersebut.

Meskipun begitu, Emily mengakui, memang tidak mungkin menghindariInstagramsepenuhnya di dunia yang sangat terhubung pada teknologi ini. Agar mental kita tetap sehat, patuhi lima aturan ini saat bermainInstagram:

Baca Juga : Hasil Tes Kejiwaan Adi Saputra, Pria yang Unboxing Motor Scoopy Terungkap, Pernikahannya Terpaksa Ditunda

Unfollowakun yang tidak memberikan kebahagiaan

Setiap menelusurifeedsInstagram, tanyakan kepada diri sendiri apa yang dirasakan ketika melihat foto-foto tersebut.

Apakah foto liburan teman membuat sedih karena kita hanya duduk menatap layar komputer seharian? Apakah foto keponakan kita yang masih bayi membuat kita senanga?

Menurut Weinstein, kita harus menentukan sendiri mana foto yang membuat bahagia, dan mana yang tidak. Sebab, gambar yang sama pun bisa memberikan efek berbeda pada orang lain.

“Bagi beberapa orang, memfollowakun desain dan dekorasi bisa memberikan efek menenangkan. Namun, bagi orang lain, itu bisa membuat iri karena rumahnya tidak sebagus itu. Konten yang sama, reaksi berbeda,” papar Weinstein.

Jika belum yakin apakah akun yang kitafollowberdampak baik atau buruk bagikesehatan mental, Weinstein menyarankan untuk coba berhenti mengikutinya selama beberapa waktu.

Baca Juga : Baru Dua Minggu Menikah, Reino Barack Bocorkan Sifat Buruk Syahrini

Jika dalam beberapa minggu mulai merindukan postingan dari akun tersebut, kita bisa memfollownya kembali.

“Kebanyakan dari kita mulai menyadari bahwa akun tersebut tidak sehat, ketika berani meng-unfollownya. Itu merupakan bagian dari kesadaran diri,” kata Weinstein.

Followakun positif

Ketika sudah tahu mana akun yang membuat bahagia, selanjutnya kita pasti akan mencari konten serupa. Bagi beberapa orang, akun meme atau yang sesuai hobi sepertitravellingdan seni bisa memberikan kebahagiaan.

Ingatkan pada diri sendiri bahwa apa yang ditampilkan belum tentu sesuai dengan kenyataan

Tentu kita tahu bahwaInstagrammerupakan “penyaringan” dari versi nyatanya. Namun, tetap saja sulit menjaga pemikiran ini ketikascrollingInstagram.

Baca Juga : Beredar Video Prabowo Tepak Tangan dan Peringatkan Seorang Pria

Dalam studinya, Weinstein menemukan fakta bahwa tingkah laku kita saat bermainInstagrammempengaruhi hasil akhirnya.

Mereka yang menyadari bahwa foto-foto diInstagramtidak semudah yang terlihat, cenderung memiliki emosi yang lebih positif setelah melihatnya, dibanding remaja yang membandingkan dirinya dengan orang lain.

Posting,likedan komentar lebih sering

Kita lebih sering menghabiskan waktu dimedia sosialhanya dengan menatapnya dibanding membuat konten sendiri.

Sebuah studi menunjukkan bahwa pengguna pasif cenderung lebih sering melakukan perbandingan sosial dan merasa iri, daripada pengguna aktif yang sering menciptakan keterhubungan melaluiposting-nya.

Baca Juga : Memiliki Kecantikan Luar Biasa, Wajah 7 Seleb Ini Paling Sering Dijadikan Acuan Untuk Oplas

“Melihat foto orang lain diInstagramhanya membuat kita merasa hidup mereka lebih baik. Untuk menghindarinya, terhubunglah dengan mereka:sharefoto sendiri.

Ataulikedan komentari postingan mereka,” kata Philippe Verduyn, pemimpin penelitian tersebut dan asisten profesor psikologi di Maastricht University.

Tanya “mengapa”

Kadang kita terlalu lama menghabiskan waktu diInstagram. Menurut Oscar Ybarra, profesor psikologi di University of Michigan, penting untuk menganalisis pentingnya alasanmengapakita sering membukaInstagram.

“Orang-orang perlu bertanya kembali alasan mereka menggunakanInstagram. Tanyakan 'mengapa' berkali-kali ke diri sendiri. Dengan begitu, kita jadi lebih sadar saat membukamedia sosialtersebut,” paparnya.(Gita Laras Widyaningrum)

Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul5 Aturan Sehat Bermain Instagram Agar Kesejahteraan Mental Terjaga

Editor : Nieko Octavi Septiana

Baca Lainnya