Suar.ID – Bulan Februari lalu, penyelam dan peneliti dari Taman Sabah (TTS) menemukan blue hole atau lubang biru di teluk Darvel Bay, dekat pulau Sipadan, Sabah Timur, Malaysia.
Melansir Bernama (10/3/2019), lubang biru di Darvel Bay ini berbeda dari lubang-lubang lain karena memiliki dua struktur dengan masing-masing lubang berukuran 15 meter di dasar laut.
Biasanya, lubang biru adalah lubang bawah air yang terlihat dari permukaan laut dan terkadang terhubung akses dengan gua bawah air.
Peneliti senior TTS Nasrulhakim Maidin mencatat, lubang biru dekat pulau Sipadan yang pernah disengketakan Indonesia dan Malaysia ini sebagai satu-satunya di Sabah bahkan di seluruh Malaysia.
Baca Juga : 10 Potret Kece Angga Yunanda, Pemain 'Mermaid in Love' yang Kini Main Film Horor
Baca Juga : Heboh, Istri dan Ketiga Anaknya Datangi Pernikahan Suami dan Sempat Diusir
Nasrulhakim Maidin menambahkan, lubang biru tersebut adalah portensi wisata yang dapat menarik banyak wisatawan seperi di beberapa blue hole di negara lain.
“Jika struktur koral yang cekung ini (seperti gua di dalam air) dipromosikan sebagai tempat menyelam, itu bisa menjadi objek wisata utama seperti The Great Blue Hole of Belize (Amerika Tengah), Dean Blue Hole (Bahama), selain dari Dragon Blue Hole (Cina), ”katanya.
Peneliti TTS menemukan lubang biru itu ketika peta menangkap objek itu sebagai daerah karang.
Peneliti TTS juga mengatakan, mereka bisa menjelajahi sisi lubang biru tersebut dan hanya membutuhkan satu tangki gas oksigen.
Baca Juga : Sambil Menangis Buruh Bangunan Ini Bocorkan 'Kebusukan' Salah Satu Kota Megah di China
“Kami menjelajahi kedua lubang biru dan bisa menjangkau situs hanya dengan satu tangki gas. Pengalaman itu luar biasa. Ketika kami keluar dari lubang biru dari kiri ke kanan, kami seperti bergerak melintasi pegunungan di laut," Nasrulhakim melanjutkan.
Lokasi lubang biru itu juga sangat strategi sebagai tujuan wisata lantaran dekat dengan pulai Sipadan, salah satu lokasi penyelaman terbaik di dunia.
Namun, Nasrulhakim juga mengatakan bahwa seluruh teluk yang mencakup lubang biru itu dan 50 pulau lainnya seharusnya dikukuhkan terlebih dahulu sebagai kawasan pelestarian laut oleh pemerintah negara bagian.
“Lembaran itu adalah langkah awal untuk melestarikan kehidupan laut di daerah itu, seperti lubang biru yang kami temukan memiliki banyak karang tetapi keberadaan ikannya minim,” jelas Nasrulhakim.
Dia juga menambahkan bahwa langkah itu akan berkontribusi pada pendapatan negara.
"Tahun lalu saja, Sabah memperoleh RM7,8 miliar dari pariwisata, dan pendapatan ini dapat lebih ditingkatkan dengan objek terbaru seperti Darvel Bay."
Tampaknya penemuan tersebut tidak hanya akan mengarah pada kemakmuran finansial tetapi juga pertumbuhan ekologis.