Beginilah Cara China 'Menjajah' di Era Modern Ini: Beri Pinjaman yang 'Mustahil' Dilunasi

Minggu, 10 Maret 2019 | 12:23
Xinhua

China memiliki personel militer terbesar di dunia.

Suar.ID - China sedang 'menjajah' negara-negara yang lebih kecil dengan meminjamkan sejumlah besar uang yang tidak akan sanggup merekalunasi.

Negara ini dituduh memanfaatkan pinjaman besar-besaran agar dapat merebut aset dan membangun pangkalan militer di negara-negara kecil dunia ketiga.

Negara-negara berkembang mulai dari Pakistan hingga Djibouti, dari Maladewa hingga Fiji, semua berutang besar ke China.

Bukan sekadar perkiraan, dilansir dari The Sun, nyatanya memang sudah ada negara yang menunggak hutang dan dipaksa untuk menyerahkan kendali aset negaranya atau harus mengizinkan China untuk mempunyai pangkalan militer di negara tersebut.

Baca Juga : Desa Ular di China: Lebih dari 3 Juta Ular Diternakkan dan Menhghasilkan Rp172 Miliar Tiap Tahunnya

Ada yang menyebutnya "diplomasi jebakan hutang" atau "kolonialisme hutang."

Mereka menawarkan pinjaman bagi negara-negara yang tidak mampu membayar, dan kemudian menuntut konsesi ketika mereka gagal.

Salah satu yang harus menanggung konsesi ini adalah Sri Lanka.

Tahun lalu Sri Lanka menyerahkan pelabuhan ke perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah China dengan sewa 99 tahun.

Baca Juga : Seorang Pria Asal China Tewas Akibat Banyak Minum untuk Mengejar Mimpinya Menjadi Artis Online

The Sun

Negara-negara di seluruh dunia berhutang banyak kepada Presiden China Xi Jingping.

Sementara itu, di Djibouti, tempat markas utama militer AS di Afrika, juga tampaknya akan menyerahkan kendali atas pelabuhan ke perusahaan Beijing.

Maret lalu, mantan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengatakan bahwa Beijing melakukan praktik peminjaman predator, dan transaksi korup untuk menjadikan negara-negara kecil terbelit hutang untuk kemudian melemahkan kedaulatan mereka.

Baru-baru ini, diplomasi jebakan hutang ini bahkan telah meluas hingga ke Pasifik.

Beijing membuat pulau-pulau buatan manusia di Laut China Selatan dan hal itu dikhawatirkan akan digunakan sebagai pangkalan militer.

Baca Juga : Diamuk Badai, Sistem Rudal S-400 Rusia yang Hendak Dikirim ke China Rusak dan Terpaksa Dihancurkan

Bahkan, pada April lalu China mendekati Vanuatu, negara kepulauan di Samudra Pasifik selatan untuk mendirikan pangkalan militer.

The Times juga melaporkan bahwa secara efektif China akan meningkatkan kehadiran militernya di pintu gerbang utama ke pantai timur Australia.

Di antara proyek-proyek yang didanai uang ini adalah dermaga terbesar di Pasifik Selatan yang dianggap mampu mengakomodasi kapal induk.

Lembaga think tank Lowy Institute Sydney, yang telah memantau secara dekat kegiatan-kegiatan China di Pasifik, memperkirakan Beijing telah menggelontorkan hampir 1,4 miliar poundsterling atau setara dengan Rp 27 Triliun ke negara-negara Pasifik sejak 2006. (Muflika Nur Fuaddah/Intisari-Online.com)

Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul:Cara China 'Menjajah' Negara-negara Lain: Beri Pinjaman yang 'Mustahil' Dilunasi

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Intisari

Baca Lainnya