Suar.ID -Seorang eksekutif perusahaan membenamkan wajah karyawannya ke dalam hotpot.
Alasannya bukan karena karyawan itu melakukan kesalahan besarmelainkan untuk menghibur kliennya.
Dikutip dari Kompas.com, kejadian itu terekam dalam sebuah video berdurasi sekitar 1 menit.
Awalnya video itu dipublikasikan oleh situs berita mingguan Shukan Shinco, tapi dengan cepat menjadi viral di media Jepang.
Baca Juga : Salut, Pria Tampan Ini Setulus Hati Mencintai Kekasihnya yang Punya Kelainan Kulit Langka
Dalam video itu terlihat sekelompok orang berada di restoran di Jepang.
Pada meja restoran terlihat sebuah nabe atau hotpot yang biasa digunakan untuk merebus daging dan sayur.
Nabe itu diletakkan di atas kompor kecil sehingga bisa dipastikan suhunya tetap panas, bahkan air di dalamnya terlihat bergolak.
Tiba-tiba seorang pria mencengkram kepala seorang pemuda dari belakang dan membenamkan wajah pemuda itu dalam nabe.
Bukannya merasa ngeri atau berusaha menolong, justru orang-orang yang menyaksikan langsung hal itu malah tertawa riuh.
Baca Juga : W.R. Supratman Pahlawan Musik Nasional yang Dibelit Kemiskinan di Akhir Hayatnya, Begini Pesan Terakhirnya
Tak berhenti di situ, sang direktur yang merasa kurang puas berkata "Ada para klien disini, buatlah lenih meriah!" dan membenamkan kepala si karyawan untuk kedua kalinya.
Kali ini, sang direktur berusia 25 tahun itu membenamkan wajah karyawannya dengan lebih kuat hingga karyawan malang itu sampai terjatuh bersama nabe itu.
Pemuda yang dibenamkan wajahnya itu diketahui berusia 23 tahun menderita luka bakar.
Situs berita menyebutkan peristiwa itu terjadi saat perayaan pesta akhir tahun 2015.
Mereka yang berpesta adalah para karyawan sebuah agensi hiburan di Shibuya Ward, Tokyo, Jepang.
Oleh harian Minichi Shimbun, perusahan itu disebut MELM.
Saat diwawancara oleh harian Shincho, direktur itu mengkalim bahwa insiden itu hanyalah sebuah "prank".
Korban mengaku sering ditindas di tempat kerja dan menderita gangguan emosional maupun secara fisik sejak insiden itu.
Ia juga merasa trauma atas peristiwa itu, "Kapanpun aku melihat hotpot, itu mengingatkanku pada saat itu dan itu sangat menyakitkan."
Pemudaitu akhirnya mengajukan keluhan tindakan kriminal terhadap pemimpin perusahaan dan mencari uang ganti rugi.
Sebab, menurut surat laporannya ke polisi, pria itu membutuhkan waktu satu bulan untuk pulih dari luka-lukanya.
Insiden ini juga disorot dalam sebuah penelitian ini oleh Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang yang menunjukkan bahwa 'power harrasment' atau bentuk pelecehan maupun penindasan yang dilakukan oleh atasan meningkat dalam dekade terakhir.