Sandy Tumiwa Ditangkap Polisi Sedang Hisap Sabu, Ini Alasan Kenapa Artis Paling Doyan Narkoba Jenis Sabu

Sabtu, 02 Maret 2019 | 14:51
Tribunnews

artis Sandy Tumiwa ditangkap saat sedang menghisap sabu

Suar.ID -Artis Sandy Maulana Ibrahim Tumiwa atau yang dikenal dengan Sandy Tumiwa diamankan bersama rekannya Mikhael Angelio Yandi karena kasus narkoba.

Kapolsek Menteng, AKBP Dedi Supriadi mengatakan Sandy terbukti positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

"Iya dia positif dari hasil urine dia memakai narkoba. Ini sabu-sabu," ujar Dedi, di Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2019).

Sandi diamankan oleh aparat di Hotel The Grove, Jakarta Selatan, tepatnya di lantai 12 room 1218 pada Jumat (1/3).

Baca Juga : Sandi Tumewa Ditangkap Polisi sedang Asyik Hisap Sabu-sabu di Kamar Hotel, Akui Pakai Narkoba Karena Galau

Polisi lantas menetapkan Sandy Tumiwa sebagai tersangka setelah pemeriksaan dan Sandy positif narkoba.

Sandy pun juga mengatakan alasannya kenapa ia mengonsumsi narkoba jenis sabu.

"Ya itu, lagi galau. Urusan pribadi," kata Sandy yang sudah mengenakan baju tahanan saat rilis kasus narkoba di Polsek Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (2/3/2019) siang.

Fenomena pemakaian narkoba jenis sabu memang bukan hal baru di kalangan artis.

Alasan memilih narkotika jenis ini mungkin dapat sedikit dijelaskan sebagai berikut.

Baca Juga : 5 Fakta Faisal Nasimuddin, Anak Konglomerat yang Dikabarkan Dekat dengan Luna Maya

Euforia dan ekstase

Sabu murni berbentuk kristal putih. Ini merupakan golongan obat stimulan jenis metamfetamin yang satu derivat turunan dengan amfetamin yang terkandung dalam pil ekstasi.

Banyak orang menggunakan zat ini untuk mendapatkan efek psikologis.

Efek yang paling diinginkan adalah perasaan euforia sampai ekstase (senang yang sangat berlebihan).

Obat ini juga menimbulkan efek meningkatnya kepercayaan diri, harga diri, dan peningkatan libido.

Pemakai sabu bisa tampil penuh percaya diri tanpa ada perasaan malu sedikit pun dan menjadi orang yang berbeda kepribadian dari sebelumnya.

Salah satu yang mungkin menarik banyak orang untuk memakai zat ini adalah pemakaian zat ini tidak dibarengi dengan efek sedasi atau menurunnya kesadaran akibat zat tersebut.

Tidak seperti pemakai heroin atau ganja, pemakai sabu dapat membuat dirinya untuk tetap membuat terjaga dan konsentrasi.

Selain efek yang menyenangkan di atas, sebenarnya sabu juga membuat timbulnya gejala-gejala psikosomatik, paranoid, halusinasi, dan agresivitas.

Kelebihan pemakaian obat ini akan membuat orang menjadi mudah tersinggung dan berani berbuat sesuatu yang mengambil risiko.

Jika melihat efeknya yang menyenangkan di atas, terutama berkaitan dengan percaya diri tampil dan peningkatan keberanian, maka tidak heran banyak artis yang senang menggunakannya.

Dengan alasan ingin menambah proses kreatif, sabu pun terkadang digunakan.

Baca Juga : CCTV: Seorang Pria Diduga Tega Membuang Bayinya yang Baru Lahir ke Tempat Sampah

Efek terhadap fisik

Pemakaian sabu, apalagi yang berlebihan, menyimpan potensi bahaya besar untuk kesehatan fisik.

Efek stimulan pada obat ini menyebabkan kerja jantung dan pembuluh darah tubuh menjadi berlebihan.

Peningkatan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, sangat nyata pada penggunaan sabu.

Hal ini akan dibarengi tentunya dengan denyut jantung yang kencang.

Tidak heran jika jenis narkotika ini akan membawa dampak sangat berbahaya bagi penderita hipertensi atau darah tinggi.

Selain itu, sabu bisa menimbulkan efek kejang sampai perdarahan otak.

Baca Juga : Lurah Grogol Utara Beberkan Fakta Berkas Pernikahan Syahrini-Barack yang Dikabarkan Belum Lengkap

Ketergantungan

Adalah pendapat yang sangat salah jika mengatakan pemakaian sabu tidak membuat pemakainya ketergantungan.

Pendapat yang salah tersebut mungkin karena didasari pengalaman para pemakai yang tidak merasakan efek putus zat setelah pemakaian yang hanya sesekali.

Pemakaian narkotika jenis sabu kebanyakan pada saat pesta atau clubbing yang biasanya pada akhir pekan.

Namun jangan salah, penggunaan sesekali ini pun bisa menimbulkan kerusakan otak yang mengarah pada pemakaian yang terus-menerus dengan dosis yang semakin tinggi.

Pemakaian sabu secara terus-menerus pada akhirnya akan menimbulkan efek putus zat jika si orang tersebut sudah tidak memakai lagi.

Apa yang terjadi jika si orang tersebut tidak memakai lagi adalah efek kebalikan dari efek psikologis yang tadinya didapatkan.

Perasaan lelah berlebihan, kecemasan yang luar biasa, tidak merasa percaya diri, dan terkadang ide paranoid yang muncul sampai gejala psikosis alias sakit jiwa berat.

Baca Juga : Foto Gala Dinner Resepsi Syahrini dan Reino Barack Bocor di Media Sosial, Super Mewah dan Dipenuhi Bunga-bunga Cantik

Editor : Aulia Dian Permata

Sumber : Intisari.grid.id

Baca Lainnya