Merengek Pengen Pulang Kampung, Ternyata Inilah Kisah Awal Mula Shamimma Begum Gabung dengan ISIS

Senin, 18 Februari 2019 | 15:31
Mirror

Shamima Begum

Suar.ID - Duduk dengan putranya yang baru lahir di sebuah kamp pengungsi Suriah, Shamima Begum masih bersikeras bahwa dia tidak menyesal bergabung denganISIS.

Walau tidak menyesel, diakini mengatakan ingin kembali ke kampung halamannya agar bayinya yang baru lahir bisa selamat.

Sebelumnya dilaporkan bahwa dua bayinya telah meninggal dunia karena tinggal di zona perang.

Wanita berusia 19 tahun itu juga membuat banyak orang terkejut ketika dia mengatakan melihat kepala yang terpenggal di sebuah tempat perlindungan dan dia tidak "terganggu" sama sekali.

Baca Juga : Inggris Enggan untuk Menerima Kembali Kepulangan Shamima yang Sudah Gabung ISIS

Dia berkata, "Ya saya tahu tentang hal seperti itu (pemenggalan) dan saya baik-baik saja. Saya mendengar bahwa itu diperbolehkan, jadi saya setuju."

Berbicara sesaat setelah melahirkan, Begum berkata, "Orang-orang harus bersimpati kepada saya untuk semua yang telah saya lalui."

"Saya tidak tahu apa yang saya hadapi ketika saya pergi. Saya berharap mungkin demi anak saya, mereka akan membiarkan saya kembali. Saya tidak bisa tinggal di kamp ini selamanya."

Ditanya apakah dia melakukan kesalahan, dia berkata, "Bisa dibilang ya, tapi saya tidak menyesal karena itu mengubah sayamenjadi sebuah pribadi. Itu membuat saya lebih kuat, lebih tangguh."

Baca Juga : Kisah Tragis Shamima Begum: Wanita yang Bergabung dengan ISIS dan 'Merengek' Pengen Balik Kampung

Mirror

Shamima Begum

"Saya tidak akan menemukan seseorang seperti suami saya di Inggris. Saya punya anak-anak, saya bersenang-senang di sana. Tetapi pada akhirnya sulit, saya tidak bisa menerimanya. Saya harus pergi."

Begum juga mengecam klaim dia bisa menimbulkan ancaman jika diizinkan kembali ke Inggris, dengan mengatakan bahwa dia "hanya seorang ibu rumah tangga" di Suriah.

"Mereka tidak memiliki bukti yang memberatkan saya melakukan sesuatu yang berbahaya," katanya.

"Saya tinggal di rumah dan merawat suami saya, merawat anak-anak saya... Saya tidak pernah membuat propaganda atau mendorong orang untuk datang ke Suriah."

Baca Juga : Seorang Wanita Ingin kembal ke 'Kampung Halaman' dalam Kondisi Hamil Setelah Bergabung dengan ISIS

Dia mengatakan bagaimana dia memutuskan untuk bergabung dengan teroris setelah menonton video propaganda online, di Inggris.

Awalnya hidupnya di ISIS adalah "baik", katanya, terlebih setelah menikahi pejuang ISIS Belanda Yago Riedijk (26), tiga minggu setelah tiba di Suriah dan memulai sebuah keluarga.

Tetapi hal-hal menjadi "lebih sulit" setelah kubu IS Raqqa dikalahkan, memaksa keluarga untuk melarikan diri.

Putranya Jerah dan putrinya Sarayah meninggal tanpa perawatan medis yang layak.

Baca Juga : Kisah Leonara, Sejak 15 Tahun Bergabung dengan ISIS, Kini Sadar Itu Kesalahan Besar dan Ingin Pulang Kampung

Dia dan Riedik berpisah setelah menyerah kepada pasukan Kurdi.

Ditanya seperti apa kehidupannya bila di Inggris, dia menjawab, "Saya tidak tahu apakah mereka akan membawa anak saya pergi. Ini salah satu prioritas terbesar saya. Saya pergi karena dia (anak), saya hanya berusaha memberinya kehidupan yang lebih baik."

Ketika pewawancara mengatakan mungkin ada kekhawatiran tentang pandangan ekstremisnya, dia menjawab, "Itu adalah sesuatu yang mereka harus tanyakan kepada saya sebelum mereka membawa anak saya pergi."

Kepala MI6(Layanan Intelijen Rahasia) mengatakan warga negara Inggris "memiliki hak untuk datang ke Inggris" meskipun memiliki risiko keamanan.

Baca Juga : Kisah Leonara, Sejak 15 Tahun Bergabung dengan ISIS, Kini Sadar Itu Kesalahan Besar dan Ingin Pulang Kampung

Begum adalah satu dari 33.000 perempuan dan anak-anak yang terjebak di kamp pengungsi al-Hawl di Suriah utara, tempat 50 bayi meninggal akibat kedinginan dan kelaparan dalam tiga bulan. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Mirror

Baca Lainnya