Suar.ID - Ada beberapa hal yang diharapkan para penebang pohon. Misalnya sarang burung dan benda-benda lain yang tersangkut di dahan.
Namun, menemukan mumi anjing bukanlah hal yang mereka harapkan.
Kenyataannya, itulah yang ditemukan oleh tim penebang Georgia Kraft Corp, saat menebang pohon pada 1980-an.
Para penebang sedang bekerja di hutan pohon ek kastanye di Georgia selatan ketika mereka menemukan pemandangan yang tidak biasa.
Setelah memotong bagian atas pohon, dan memuatnya ke truk untuk diangkut, seorang anggota tim mengintip ke bawah ke batang yang berlubang.
Di dalam, ia menemukan sisa-sisa seekor anjing yang telahmenjadi mumi dengan sempurna.
Para ahli yang mempelajari bangkai menyimpulkan bahwa anjing itu kemungkinan besar adalah anjing pemburu dari tahun 1960-an, yang mengejar sesuatu seperti tupai melalui lubang di akar dan pohon berlubang.
Namun, semakin tinggi anjingnya, semakin sempit pohon itu. Dari posisi cakar anjing, para ahli percaya bahwa cakar itu terus menanjak hingga secara terjepit. Tidak dapat berbalik, anjing itu mati.
Namun, karena keadaan yang sempurna, meskipun sudah mati, itu tidak dilupakan.
Baca Juga : Link Live Streaming Timnas U-22 Indonesia VS Myanmar dalam Ajang Piala AFF U-23 Sore Ini!
Biasanya, seekor anjing yang mati di alam liar akan membusuk dan dimakan oleh hewan lain.
Tetapi, ketika anjing itu mati di dalam pohon, tidak mungkin hewan lain bisa mencapainya. Juga karena ketinggian, tidak mungkin hewan lain bisa mencium baunya.
Selain itu, jenis pohon tempat anjing tersebut berada memenuhi syarat untuk tempat mumifikasi alami.
Ek kastanye mengandung tanin, yang digunakan dalam taksidermi dan penyamakan kulit binatang sehingga mereka tidak membusuk.
Tanin dari bagian dalam pohon merembes ke anjing dan mencegahnya membusuk di dalam.
Baca Juga : 4 Manfaat Perusahaan Unicorn di Indonesia, Kurangi Angka Pengangguran Hingga Ikut Membantu UMKM Makin Sukses
Lingkungan kering di dalambatangjuga memberikan perlindungan dari cuaca dan menyedot kelembaban dari bangkai. Udara yang tersedot ke pohon melalui dasar menciptakan semacam efek vakum, yang selanjutnya berkontribusi pada proses pengeringan.
Setelah menemukan mumi anjing, para penebang memutuskan untuk membawanya ke museum, untuk memamerkan pemandangan langka itu ke dunia.
Mumi anjing yang sekarang disebut 'Stuckie' itu sekarang berada di museum Southern Forest World, masih terbungkus dalam makam kayunya.