Suar.ID -Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa alasan Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono mau menikah denga Susilo Bambang Yudhoyono?
Bagiamanapun juga, kisah cinta SBY dan Ani Yudhoyono cukup menarik untuk dibahas.
Seperti yang kita tahu, SBY dan Ani Yudhoyono pertama kali bertemu di awal tahun 1973 di Magelang, Jawa Tengah.
Keduanya bertemu di lingkungan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKRABI).
Kristiani Herrawati adalah putri ke-3 Sarwo Edhie.
Baca Juga : Inggris Enggan untuk Menerima Kembali Kepulangan Shamima yang Sudah Gabung ISIS
Saat itu, Sarwo Edhie adalah Gubernur AKABRI, sementara SBY adalah pemuda Pacitan, Jawa Timur, yang dikenal sebagai taruna cerdas dan berprestasi.
Baik SBY maupun Ani sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama.
Tidak tahu siapa yang memulai lebih dulu, SBY dan Ani pun akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Untuk mendekati Ani, SBY punya strategi khusus.
“Pertama tentu ada modalnya. Saya merupakan tingkat 4 taruna senior, kebetulan memimpin sekitar 3000 taruna waktu itu jadi paling tidak sering tampil,” katanya,.
Yang keduanya, ujarnya seperti dikutip dari Tribun Bali, nekat.
“Namanya juga pendekatan, jadi bisa diterima bisa juga tidak. Tapi tetap dengan perhitungan dan kalkulasi. Ya alhamdulliah goal kan,” tambahnya.
Ketika menghadap dan meminta restu kepada ayah Ani, SBY mengaku tidak menjajikan sesuatu yang muluk-muluk.
“Saya hanya bertekad dalam hati, saya ucapkan bahwa akan menjaga Ani, dan bagi taruna ucapan merupakan janji yang harus dipenuhi. Jadi bapak Sarwo Edhie percaya pada saya,” tutur SBY.
Setelah itu akhirnya orangtua SBY datang ke rumah Ani dan mereka bertunangan.
Tiga tahun menjalani hubungan jarak jauh, dua tahun berpacaran dan setahun pertunangan akhirnya mengantarkan keduanya pada pernikahan 30 juli 1976.
SBY dan Ani menikah bersamaan dengan dua saudari kandung Ani: Wrahasti Cendrawasih (Titiek) dan Mastuti Rahayu (Tuti).
Sebagai istri prajurit, Ani harus siap mendampingin SBY keberbagai daerah penugasan tidak terkecuali daerah konflik seperti Timor Timor.
Nah, apa yang membuat Ani Yudhoyono mau menerima pinangan SBY?
“Saat pertama kali bertemu bapak, pertama kali memandang, wah kayaknya boleh juga nih. Dari tingginya, kewibawaannya kok beda sekali dengan teman-teman saya yang lain. Itulah yang membuat saya tertarik,” kata Ani.
Di sisi lain, SBY juga yakin kalau Ani menaruh hati kepadanya.
Suatu ketika, SBY mencoba menelepon Ani, dan Ani muda membalas telpon itu.
Dari situ SBY yakin kalau Ani juga menaruh rasa padanya.
Selain itu, yang membuat Ani nyaman adalah sosok SBY yang merupakan lekaki yang cerdas.
Terbukti , terbukti dari setiap topik apa pun yang dibicarakan Ani selalu ditanggapi baik oleh SBY sehingga obrolannya menjadi nyambung.
Ketika SBY diterjunkan ke medan tugas, Ani juga berjuang mengasuh kedua buah cinta mereka: Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono yang lahir pada 10 Agustus 1978 dan 24 November 1980.
Seiring berjalannya waktu, pasangan SBY dan Ani Yudhoyono terus bersama baik karir di militer maupun tugas di pemerintahan.
Baca Juga : 14 Siswa SD di Solo Dikeluarkan dari Sekolah karena Idap HIV/AIDS
Di tahun 2004 merupakan titik penting bagi mereka.
SBY terpilih menjadi presiden ke-6 Republik Indonesia dan pasangan ini pun memulai langkah sebagai keluarga pemimpin negara.
Diakui oleh Ibu Ani, SBY termasuk pria yang romantis.
Hal itu terlihat dari puisi yang pernah ditulis oleh SBY sendiri dan diberikan untuk Ibu Ani berjudul "Flamboyan”.
"Pada saat itu Ani muda tinggal di Jalan Flamboyan No. 59, karena itu judulnya Flamboyan," tutur SBY.
Ada yang lucu dari pasangan ini, ternyata Ibu Ani melarang SBY berkumis.
Menurut Ani, SBY terlihat jelek apabila mempunyai kumis, karena di keluarga Ani tidak ada yang berkumis jadi menurutnya aneh apabila SBY berkumis.