Suar.ID – Beberapa waktu lalu, ramai pernyataan calon presiden nomor urut 01 yang menyebut calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 menggunakan jasa konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.
Dikutip dari Kompas.com, pernyataan Jokowi tersebut terlontar ketika ia bertemu dengan pengusaha kayu dan mebel di Solo pada Minggu (3/2/2019).
"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi kala itu seperti dikutip dari Kompas.com,
Menurutnya, menggunakan konsultan asing dalam strategi kampanye yang dilakukan kubu oposisi dapat berpotensi memecah belah masyarakat.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Rabu 6 Februari 2019, Leo Punya Aura Tak Terkalahkan!
Meski Jokowi tak menyebutkan konsultan asing apa yang digunakan Prabowo-Sandi, namun ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.
"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya, sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.
Jokowi juga memberikan contoh soal hoaks ratna Sarumpaet yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi hingga hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos.
Ia pun sempat menyinggung oal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Rabu 6 Februari 2019, Leo Punya Aura Tak Terkalahkan!
Kubu Prabowo-Sandi merasa difitnah soal konsutan asing
Menanggapi pernyataan Jokowi soal konsultan asing, kubu Prabowo-Sandi lewat Direktorat Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional (BPN) Irawan Ronodipuro menyesalkan pernyataan calon presiden nomor 01 tu.
Mengutip Kompas.com, ia mengatakan, pihaknya merasa difitnah dengan adanya pernyataan tersebut.
"Kami sangat menyesalkan komentar tersebut datang dari Presiden. Kita tidak ada mempergunakan jasa konsultan asing. Di sini, kita difitnah. Sementara, di sana, justru mereka lebih banyak mendatangkan tenaga kerja asing. Memangnya Indonesia kurang tenaga kerja?" ujar Irawan, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (5/2/2019).
Irawan menegaskan, pihaknya tidak pernah menggunakan konsultan asing terkait Pilpres 2019. Ia menyebut, pernyataan Jokowi mengenai hal ini adalah kebohongan.
Baca Juga : Penyakit yang Seperti Diderita Vanessa Angel Sering Dianggap Sepele Padahal Bisa Sebabkan Kematian
Wakil Sekjen Demokrat Rachland Nashidik justru mengungkap konsultan asing Jokowi
Dikutip dari Wartakotalive.com, lewat akun twitternya Rachland Nashidik membongkar konsultan asing Joko Widodo.
Konsultan asing Jokowi bergelar PhD ini juga menjadi konsultan sejumlah Presiden di dunia seperti Presiden Bill Clinton, Presiden Nelson Mandela, dan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Konsultan asing Jokowi tersebut bernama Stanley B Greenberg PhD.
Dalam tweetnya yang berbahasa Inggris, Rachland Nashidik menuliskan:
@RachlandNashidik: Greenberg has served as pollster and political strategist to: President Clinton, President Nelson Mandela, Vice President Al Gore, Prime Minister Tony Blair, U.S. Senator John Kerry, German Chancellor Gerhard Shroder, Joko Widodo, President of Indonesia.
Greenberg telah bertindak sebagai ahli jajak pendapat dan ahli strategi politik untuk: Presiden Clinton, Presiden Nelson Mandela, Wakil Presiden Al Gore, Perdana Menteri Tony Blair, Senator A. John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder, Joko Widodo, Presiden Indonesia.
Greenberg has served as pollster and political strategist to: President Clinton, President Nelson Mandela, Vice President Al Gore, Prime Minister Tony Blair, U.S. Senator John Kerry, German Chancellor Gerhard Shroder, Joko Widodo, President of Indonesia..https://t.co/DBOBtLZXW6Baca Juga : Lihat Orang di Sekitar, Jika Tunjukkan 7 Tanda Ini Bisa Jadi Anda Sedang Berurusan dengan Orang Jahat— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) 5 февруари 2019 г.
Lantas siapakah Stanley B Greenberg PhD?
Selain menuliskan tweet tersebut, Rachland juga membagikan link yang menjelaskan siapa sosok Stanley B Greenberg PhD itu.
Dalam https://www.political-strategist.com/contributors/stanley-b-greenberg/ ditulis secara siangkap siapa Stanley G Greenberg tersebut.
Inilah kutipan artikel itu yang brisi penjelasan siapa Stanley G Greenberg, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, seperti Suar.ID kutip dari Wartakotalive.com.
Tentang Stanley B Greenberg.
Stanley B. Greenberg, PhD, adalah pengumpul pendapat, ahli strategi politik, peneliti dan penulis terbitan yang diakui secara kritis.
Dia dikenal di seluruh dunia untuk panduan ilmiah dan berbasis penelitian yang telah memungkinkan ratusan politisi, partai politik, perusahaan dan organisasi akar rumput untuk mewujudkan tujuan mereka.
Penelitian Greenberg yang mendalam dan ekstensif mengungkapkan kebenaran yang andal yang berhasil membimbing kandidat dan manuver korporat tentang topik yang sedang tren, seperti perubahan iklim, transformasi peran jender, peran milenium dan reformasi politik.
Saat ini ia adalah Ketua dan CEO Greenberg Quinlan Rosner Research, firma riset pendapat utama dan perusahaan konsultan strategi politik di dunia.
Klien Yang Luas
Daftar klien Stanley Greenberg berbunyi seperti daftar Siapa Siapa di antara para pemimpin dunia.
Sebagai contoh, Greenberg telah bertindak sebagai penyurvei dan ahli strategi politik untuk: Presiden Clinton, Presiden Nelson Mandela, Wakil Presiden Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator AS John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder, Joko Widodo, Presiden Indonesia dan ratusan lainnya, kandidat dan organisasi lain di dalam dan di luar Amerika Serikat.
Greenberg telah menyediakan layanan konsultasi politik strategis untuk perusahaan raksasa, seperti Microsoft, BP, Boeing, Sun Microsystems, Comverse, Monsanto dan United HealthCare.
Dia menjabat sebagai penasihat strategis untuk panitia penyelenggara Olimpiade Athena pada tahun 2004, membantu mereka mempersiapkan diri menghadapi tantangan geopolitik acara tersebut.
Dia telah melakukan pemungutan suara untuk kampanye untuk melarang ranjau darat, Proyek Israel, dan untuk kader LSM internasional yang berurusan dengan isu-isu penting seperti perubahan iklim, reformasi politik, advokasi dan penuaan perempuan.
Greenberg adalah penasehat jajak pendapat utama untuk Dewan Kepemimpinan Demokratik selama periode restrukturisasi besar Partai Demokrat antara tahun 1988 - 1994.
Baca Juga : Panik dan Langsung Lapor Polisi Mengira Mobilnya Dicuri, Pria Ini Ternyata Hanya Lupa Tempat Parkir
Baca Juga : Lihat Orang di Sekitar, Jika Tunjukkan 7 Tanda Ini Bisa Jadi Anda Sedang Berurusan dengan Orang Jahat