Suar.ID – Air terjun Niagara, yang terletak di Ontario, Kanada, memang terkenal namanya di seluruh penjuru dunia sebagai air terjun besar dengan alirannya yang deras.
Tetapi selama fenomena polar vortex yang melanda Amerika Serikat, membuat air terjun niagara tak lagi sederas sebelumnya lantaran sebagian dari air terjun ini membeku.
Mengutip National Geographic Indoneia, fenomena polar vortex yang merupakan kumpulan udara di bawah suhu beku ini membuat wilayah Amerika Serikat menjadi lebih dingin dari Antartika.
Suhu di beberapa wilayah seperti di North Dakota mencapai minus 32 derajat celcius, sementara di Minnesota tercatat menyentuh angka minus 52 derajat celcius.
Baca Juga : Suhu AS Minus 50 Derajat Celcius, Para Influencer Ini Malah Berpose Pakai Baju Tipis Selama Polar Vortex
Baca Juga : Beredar Foto Cucu Konglomerat Terdakwa Narkoba Richard Muljadi Menikah, Kajari Hanya Tahu Ia di RSKO
Sedangkan di Ontario, Kanada, suhu di sana mencapai minus 18 derajat celcius, membuat penurunan suhu terjadi di air terjun niagara dan mengalami beku sebagian.
Foto-foto penampakan air tejun Niagara yang beku sebagian pun beredar di meda sosial.
Seperti yang diunggah oleh Fotografer AFP, Lars Hagberg melalui akun twitternya @Lars Hagberg.
Dalam sebuah foto, air terjun Niagara berubah menyerupai latar belakang film fiksi.
The frozen American Falls are illuminated in Niagara Falls, Ontario, Canada. #Niagara #weather ???? @LarsHagberg pic.twitter.com/MHgkZIZz6FGumpalan besar uap mengepul keluar dari dasar air terjun.— AFP Photo (@AFPphoto) 31 Januari 2019
Sementara di foto lain, tampak seseorang sedang mengambil swafoto di pinggir air terjun Niagara yang membeku.
???????? A person takes a selfie beside on the US side of Niagara Falls as the cold has frozen sections of Niagara Falls ???? @LarsHagberg #AFP pic.twitter.com/zN3nfiueTITerlihat jelas, air terjun itu membeku dan terselimuti warna putih.— Frédérique Geffard (@fgeffardAFP) 1 Februari 2019
Penampakan lain air terjun Niagara yang membeku terlihat diunggah oleh akun youtube Stefano Pierini pada Sabtu (2/2/2019).
Baca Juga : Suhu di Amerika Mencapai Minus 52 Derajat Celcius: WC, Mi, hingga Rambut pun Membeku
Baca Juga : Viral Video Bapak Nekat Ajak Anaknya Bunuh Diri Lompat ke Sungai di Pematangsiantar
Kepulan uap terlihat jelas naik ke permukaan akibat pertemuan udara dingin dengan air yang lebih hangat.
Fenomena polar vortex sendiri menurut aporan dari People (1/2/2019), telah menewaskan sebanyak 21 orang di AS.
The New York Times juga melaporkan bahwa lusinan orang dirawat di rumah sakit di seluruh AS karena gejala hipotermia dan radang dingin.
Peringatan cuaca ekstrim pun telah dikeluarkan bagi 27 negara bagian di AS oleh pihak terkait.
"Ini adalah hal yang bersejarah, suhu yang mengancam jiwa dan harus harus ditanggapi dengan tepat," ucap Rahm Emanuel, Wali kota Chicago, seperti dilansir dari AFP.
Senada dengan Wali kota, badan cuaca nasional, NSW juga menyatakan bahwa angin dingin tersebut berbahaya karena dapat membuat jaringan tubuh menjadi beku pada kulit yang terpapar hanya dalam waktu lima menit.
Baca Juga : Karena Pesan Ulang Tahun Ini, Hotman Paris Berjanji akan Mengurangi Joget-joget dengan Perempuan Cantik
Baca Juga : Beredar Foto Cucu Konglomerat Terdakwa Narkoba Richard Muljadi Menikah, Kajari Hanya Tahu Ia di RSKO