Suar.ID - Usai debat perdana Capres-Cawapres 2019 tadi malam, Kamis (17/1/2019), jawaban dan aksi dari kedua pasangan capres-cawapres banuak dikomentari.
Salah satu yang cukup banyak dikomentari adalah gaya Ma'ruf Amin selama debat berlangsung.
Ma'ruf Amin dinilai terlalu pendiam selama debat dan tidak memberi banyak kontribusi.
Hal senada juga disampaikan oleh Amien Rais.
Amien Rais menilai Ma'ruf tak memiliki peran dalam adu gagasan selama 90 menit itu.
Baca Juga : Ira Koesno Curi Perhatian dalam Debat Capres-Cawapres 2019, Tampak Awet Muda Ternyata Ini Rahasia Cantiknya
"Saya lihat memang ada yang menonjol. Yaitu itu hampir tak ada peran Kiai Ma'ruf Amin," ujar Amien di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Terkait hal tersebut, Ma'ruf mengatakan ada alasan kenapa dia membatasi diri untuk menjawab dalam debat semalam.
Ma'ruf mengatakan porsi utama debat Pilpres tentu ada pada seorang calon presiden.
Ia pun tak ingin keberlangsungan debat seperti saur manuk saling atau berbantahan pendapat.
Saur manuk adalah saat beberapa ekor burung saling sahut-sahutan atau saling membalas kicauan.
"Itu tadi, saya kan wapres. Porsi utama sebenarnya ada di seorang presiden. Saya hanya tambahi saja. Jangan seperti saur manuk, sini ngomong sana juga ngomong," kata Ma'ruf Amin saat ditemui Tribunnews.com di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat Jumat (18/1/2019).
Ma'ruf menambahkan kalau perdebatan semalam lebih banyak fokus pada pemerintahan yang sedang dijalankan oleh Jokowi sebagai kepala negara.
"Masalah yang banyak berkembang tadi malam itu masalah kebijaka, yang sudah dilakukan Pak Jokowi, kan tidak pantas kalau saya yang jawab. Yang lebih tahu soal itu Pak Jokowi, nah gitu saya kira," ucap Ma'ruf.
Baca Juga : Ditanya tentang 6 Caleg Gerindra yang Eks-Koruptor, Prabowo: 'Mungkin Korupsinya Enggak Seberapa'
Tercatat, dari 6 segmen debat, Ma'ruf hanya tiga kali menyampaikan pandangannya tentang topik yang sedang dibahas.
Jokowi mendominasi pemaparan dan tanya jawab dengan rival, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menanggapi hal ini, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin mengatakan itu adalah bagian dari strategi.
"Sekali lagi, itu bagian dari strategi kami," ujar Erick, selepas acara debat yang dilaksanakan di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) malam.
Jokowi dan Ma'ruf memang berbagi tugas. Ma'ruf diberi porsi untuk memaparkan sekaligus bertanya dan menjawab topik mengenai terorisme dan radikalisme.
Porsi ini diberikan lantaran Ma'ruf merupakan kiai besar di Tanah Air.
Pemaparan Ma'ruf mengenai terorisme pun mendapat acungan jempol dari tim sukses. Erick menyebut, pernyataan Ma'ruf, khususnya mengenai aksi terorisme bukanlah bagian dari jihad, adalah pernyataan yang lugas dan menjawab persoalan.
"Beliau menjawab sangat lugas dan menjawab semua hal-hal yang dipertanyakan," lanjut dia.
Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan bahwa terorisme memang harus diberantas sampai ke akarnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), kata Ma'ruf, telah mengeluarkan fatwa bahwa terorisme bukanlah jihad.
Baca Juga : Banyak yang Salah Kira, Hartono Mall Ternyata Bukan Milik Bos Djarum, tapi Milik Pengusaha Solo Ini