SUAR.ID - Pada Kamis (17/1) pukul 20.00 WIB digelar debat perdana Capres-Cawapres Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, jakarta.
Pakar bahasa tubuh berbasis sains yang mendapat lisensi dari Paul Ekman, Monica Kumalasari, memberikan analisisnya perihal bahasa tubuh atau gestur dari para kandidat capres-cawapres 2019.
"Mata itu jendela jiwa, dari sisi Jokowi terlihat alisnya bergerak turun naik ketika dia mau mengatakan penegasan," kata Monica seperti dilansir Antaranews.com, Kamis (17/1/2019).
Pada Prabowo, yang terlihat adalah peningkatan kedipan mata yang lebih cepat dari biasanya. Penyebabnya bisa jadi dua hal yang berbeda.
Baca Juga : Banyak yang Salah Kira, Hartono Mall Ternyata Bukan Milik Bos Djarum, tapi Milik Pengusaha Solo Ini
"Bisa stres, bisa juga udaranya dingin sekali jadi (berkedip) untuk membasahi mata," katanya.
Ada perubahan gaya dari Jokowi dan Prabowo dalam debat perdana ini. Jokowi yang biasanya santai jadi lebih tegas, sementara Prabowo jadi lebih kalem.
Para kandidat punya cara yang berbeda dalam menegaskan suatu argumen.
Prabowo cenderung mengekspresikannya lewat gerak tangan menunjuk-nunjuk, sedangkan Jokowi menandakannya dengan mengulang-ngulang kata tersebut.
Baca Juga : Ditanya tentang 6 Caleg Gerindra yang Eks-Koruptor, Prabowo: 'Mungkin Korupsinya Enggak Seberapa'
"Juga bicaranya pakai tone suara perut," kata Monica mengenai Jokowi.
Dari gaya verbal, Jokowi banyak menyajikan data saat berargumen. Pesaingnya, Prabowo-Sandi dinilai lebih banyak mengutarakan soal persepsi ketimbang data.