Suar.ID – Gara-gara video game, seorang remaja 19 tahun harus berkahir di Rumah Sakit dengan mengalami beberapa luka serius.
Dikutip dari Sin Che Daily via World of Buzz (15/1/2019), hal itu karena remaja yang tidak disebutkan namanya itu dihajar oleh sejumlah pria dewasa setelah ia selalu menang bermain video game saat melawan seorang remaja lainnya.
Kejadian ini terjadi pada 11 Januari 2019 di sebuah pusat perbelanjaan di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia.
Sin Che Daily melaporkan, korban remaja itu sedang bermain video game dan selalu menang melawan remaja lainnya.
Baca Juga : Respon KPU, Didatangi Ikatan Da'i Aceh untuk Usul Tes Baca Al Quran Paslon Capres dan Cawapres
Ayah remaja lawannya ini tidak terima dengan kekalahan anaknya.
Ia sempat mendekati korban dan menawarinya 2 Ringgit Malaysia untuk mengalah dan membiarkan anaknya menang.
Tetapi korban tidak mau menerimanya dan mengalahkan lawannya sekali lagi.
Sang ayah tersebut marah dan melakukan kekerasan pada korban.
Baca Juga : Terungkap Gaya Hidup Robby Tumewu Semasa Hidup, Diet Keras Tapi Tak Imbang dengan Kegiatannya
Ia melempar kursi ke arah korban dan menendangnya beberapa kali.
Tak cukup, ayah ini juga mengajak sekitar empat pria lain untuk datang dan ikut menghajar korban.
Video kekerasan itu direkam oleh seseorang dan diposting di Twitter dan menjadi viral.
Dalam video terlihat remaja korban tersebut ditendang oleh seorang pria.
Baca Juga : Penyanyi Aris 'Idol' Ditangkap Polisi Saat Konsumsi Shabu Bersama Rekan-rekannya
Sementara orang-orang di sekitarnya hanya mampu melihat tidak berani melerai.
Akibat serangan brutal tersebut, korban akhirnya dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Tuanku Ja'afar, Seramban, Negeri Sembilan, Malaysia.
Ia menderita memar di sekujur tubuhnya, tulang rusuk dan tulang belakang yang patah.
Korban dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Tuanku Ja'afar, Seramban, Malaysia.
Sementara diwartakan thesundaily.my, hingga kemarin Selasa (15/1/2019), keempat tersangka telah ditahan Kepolisian Distrik Seremban.
Salah satu pelaku
Pelaku terancam pasal 148 KUHP hukum setempat tentang kerusuhan.
Polisi saat ini juga sedang mencari keberadaan saksi, S. Munisvaran, 37, untuk membantu penyelidikan.
Baca Juga : Ifan Seventeen Unggah Foto-foto Terakhir Beberapa Menit Sebelum Grup Band-Nya Diterjang Tsunami