Ada Gunung Berapi Bawah Laut Bengkulu Setinggi 4,6 Kilometer, Sutopo Tegaskan Tidak Berbahaya

Minggu, 30 Desember 2018 | 12:49
Kompas

gunung api bawah laut ditemukan di wilayah Bengkulu, ini kata Sutopo

Suar.ID - Di tengah kabar erupsi Gunung Anak Krakatau yang terus terjadi dan bberapa gunung yang mulai menunjukkan aktivitas vulkanik, muncul kabar tentang gunung api raksasa di bawah laut Bengkulu.

Banyak yang takut dengan adanya gunung api bawah laut itu memicu rangkaian bencana alam lain khususnya di Pulau Sumatera.

Lalu benarkah ada gunung berapi bawah laut yang kabarnya ada di wilayah Bengkulu itu?

Kabar tentang gunung bawah laut di Bengkulu ini sebenarnya mulai ramai di tahun 2013 silam.

Baca Juga : Hati-hati dengan Grup WhatsApp Reuni Sekolah Dulu, Bisa Jadi Celah untuk Mulai Perselingkuhan

Asisten II Pemprov Bengkulu tahun 2013 kemarin, Ir M Nasyah, MT, mengatakan bahwa gunung api tersebut berada di antara Pulau Enggano dan Pulau Mega serta merupakan salah satu gunung bawah laut tertinggi di dunia.

"Itu kan sudah ada penelitian dari Perancis dan memang benar ada gunung berapi bawah laut, hanya saja posisi keaktifannya rendah atau tinggi belum diketahui. Untuk itulah, kita minta datanya kepada peneliti Perancis tersebut sebab ada potensi bencana yang sangat besar," katanya dikutip Kompas.com (2013).

Penemuan gunung api di abwah laut Bengkuly ini diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan lewat kerja sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), LIPI, Institut de Physique du Globe (IPG), dan lembaga lainnya.

Penelitian sebelumnya pada tahun 2009, seorang peneliti dari BPPT, Yusuf Surachman pernah mengatakan betapa besarnya gunung ini.

Baca Juga : Gunung Agung Alami Erupsi dan Statusnya Jadi Siaga: Seperti Inilah Tanda-tanda Gunung Berapi yang Akan Meletus

"Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Yusuf.

Ia mengatakan, puncak gunung tersebut berada di kedalaman 1.280 meter di bawah permukaan laut.

Sementara itu, Danny Hilman Natawidjaja dari Geoteknologi LIPI mengatakan bahwa yang ditemukan di Bengkulu memang gunung api.

"Tetapi, sekarang sudah tidak aktif lagi. Kemungkinan sudah tidak aktif dari jutaan tahun lalu," katanya.

Baca Juga : Gunung Agung di Bali Erupsi, Statusnya Naik Jadi Siaga: Masyarakat Harus Waspada Aliran Lahar Hujan

Irwan Meilano, pakar tektonik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan bahwa apa yang ditemukan di bawah laut Bengkulu "lebih pas disebut seamount (bukit laut)".

"Karena busur vulkanik di Sumatera berada di dekat sesar Sumatera. Mulai dari Gunung Seulawah, Toba, Sinabung, Talang, Marapi, dan lainnya, semuanya ada di dekat sesar Sumatera," papar Irwan.

"Jadi, busur gunung apinya tidak di kepulauan luar (fore arc), tetapi di tengah Pulau Sumatera," tegasnya.

Irwan mengungkapkan, mungkin saja ada hotspot gunung api di luar busur gunung api. Namun, peluangnya kecil.

"Gunung api di Indonesia kebanyakan terbentuk sebagai proses subduksi sehingga areanya dapat kita perkirakan. Peluang adanya gunung api yang terbentuk dengan mekanisme lain (hotspot) mungkin saja, tetapi peluangnya kecil," jelasnya.

Danny mengatakan, masih banyak gunung api aktif di darat yang jelas punya ancaman.

Jadi, tidak perlu memikirkan ancaman dari gunung api yang sudah tidak aktif lagi.

Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho juga membenarkan hal ini.

Saat ditemui wartaman di Graha BPNB pada 28 Desember 2018 kemarin, Sutopi sudah tahu tentang keberadaan gunung ini.

Menurut Sutopo, gunung ini berdiamater sekitar 50 kilometer dengan ketinggian 4,6 kilometer.

Meski ukurannya begitu besar, BPNB menyatakan kalau gunung tersebut tidak berbahaya.

"Untuk monitoring terus dilakukan. Kondisinya masih aman," kata Sutopo.

"Gunung bawah laut ini kita sudah tahu sudah lama, tidak membahayakan. Tapi terus dipantai kok, kalau misal sudah berpotensi meletus, ya baru (BPNB) akan buat pengumuman, tapi ini aman kok," tegasnya.

Terkait beragam kabar hoaks yang disebarkan tentang kemungkinan meletusnya gunung api bawah laut ini, masyarakat dihimbau untuk tidak mempercayainya.

Baca Juga : Inilah Ikan Koi Paling Mahal di Dunia, Harganya Mencapai Rp 26 Miliar! Ini Kesistimewaannya

Editor : Aulia Dian Permata

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya