Suar.ID – Nenek Afah meninggal diusianya yang ke-59 tahun, ceritanya menjadi viral di media sosial.
Sabtu (21/12/2018) lalu ia meninggal dunia, saat tengah mencari temoat tinggal baru.
Sebelumnya, selama empat tahun terakhir, Afiah dan anaknya menumpang di rumah milik Sobirin di Desa Lebo, Gringsing, Batang.
Sebelum tinggal di rumah tersebut, Afiah dan anaknya sering berpindah tempat sehingga tidak memiliki alamat pasti.
Baca Juga : Cerita Arifin, Si Penjual Tahu Keliling yang Nekat 7 Jam Naik Motor Demi Bantu Korban Tsunami Banten
Cerita bermula saat Afiah dan dua anaknya, Zaenudin dan Bambang, pamit rumah Sobirin.
Mereka meninggalkan rumah Sobirin pada Jumat (20/12/2018).
Kala itu, Afiah dalam kondisi sakit.
Ditambah lagi, mereka tidak memiliki uang sehingga tidak tahu harus kemana.
Saat mencari tempat bernaung baru itulah, Afiah meninggal dunia.
Lantaran tak punya uang, jenazah Afiah diantar menggunakan becak motor ke rumah Sobirin.
Namun setiba di rumah tersebut, jenazah Afiah tidak diterima.
Kebingungan anaknya membawa jenazah ibunya menuju Weleri, Kabupaten Kendal.
"Dari keterangannya anaknya, mayat ibunya tidak diperkenankan oleh pemilik rumah karena bukan warga setempat.
"Oleh anaknya dibawa ke Weleri."
Baca Juga : 4 Fakta Penangkapan Steve Emmanuel: Bawa Kokain dari Belanda 100 gram tapi Tidak Terdeteksi di Bandara
"Kami mendapat informasi ada mayat yang dibawa dengan becak motor itu segera mencari dan akhirnya ketemu pada Minggu pagi," ujar Kapolsek Weleri, AKP Abdullah Umar, Rabu (26/12/2018).
Karena tidak memiliki alamat yang pasti dan selama hidup Afiah sering berpindah tempat membuat pihaknya kesulitan dalam membantu mencarikan lokasi pemakaman.
"Semasa hidup, Afiah pernah tinggal di Desa Karanganom, Weleri."
"Oleh inisiatif pihak desa, jenazahnya diperkenankan untuk dimakamkan di Desa Karanganom," sambung Kapolsek.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui telepon, Kepala Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Batang, Sunardi mengatakan Afiah dan kedua anaknya tidak terdaftar sebagai warganya.
"Waktu itu, yang bersangkutan ingin mengontrak rumah milik Sobirin, namun oleh Sobirin dipersilahkan menumpang tanpa membayar."
"Namun saat dimintai identitas mereka enggan memberikan, selama tinggal pun tidak menunjukan sikap yang baik kepada para warga," tuturnya.
Pemilik rumah sering menegur anak Afiah untuk bersikap baik dalam bermasyarakat di desanya.
Namun hal itu sering diabaikan oleh anak Afiah.
"Pada akhirnya mereka memutuskan untuk pindah pada Minggu (22/12/2018), tapi pada Jumatnya mereka sudah keluar dan tanpa pamit."
Baca Juga : Bocah Kembar Sedarah Dinikahkan Oleh Orangtuanya Sendiri dalam Upacara Adat Mewah, Sebagai Tolak Bala?
"Sabtu malamnya mereka kembali dengan membawa Afiah yang sudah meninggal."
"Pemilik rumah tidak mengizinkan dan ingin berkoordinasi dengan pihak desa terlebih dahulu untuk pemakaman," terangnya.
Saat hendak berkoordinasi dengan pihak desa, anaknya sudah membawa pergi mayat ibunya dan menuju Weleri, Kendal.
Kejadian itu menjadi perbincangan di media sosial, ada mayat ditolak dimakamkan karena menunggak kontrakan.
Pihaknya membantah apa yang beredar di medaia sosial.
Dari kejadian itu pihaknya menegur pemilik rumah karena tidak melaporkan adanya warga yang menumpang tinggal di desanya.
"Kami tidak menolak dimakamkan di sini, pihak desa siap membantu proses pemakaman."
"Namun saat berkoordinasi dengan desa, anak Afiah sudah pergi," tandasnya.
(Dhian Adi Putranto/Tribun Jateng)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Viral, Afiah Meninggal Saat Tengah Cari Kontrakan dan Sempat Kesulitan Cari Lokasi Pemakaman.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Kamis 27 Desember 2018, Gemini Pasangan Anda Butuh Dukungan!