Bocah yang Terjepit Reruntuhan Akibat Terjangan Tsunami Banten Berhasil Dievakuasi Polisi

Minggu, 23 Desember 2018 | 20:42
Dok. Mabes Polri

Proses evakuasi bocah korban tsunami

Suar.ID -Tak lengkap rasanya bencana tanpa cerita-cerita heroik.

Pun begitu dengan kejadian tsunami Banten yang menerjang sisi bara Pulau Jawa pada Sabtu (22/12) malam.

Berbagai elemen langsung turun tangan untuk mengevakuasi korban tsunami, termasuk dari Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).

Mereka melakukan evakuasi dengan mengerahkan satu kompi Brimob dan satu kompi Sabhara Polda Banten.

Baca Juga : Dua Ekor Hiu Tutul Menepi di Dermaga Pelabuhan Merak Setelah Tsunami Banten, Spekulasi pun Bermunculan

Dalam sebuah video yang unggah Biro Multimedia Divisi Humas Polri, evakuasi korban bencana tsunami Banten berlangsung dengan lancar.

Ketika melakukan penyelamatan, tim penyelamat dari kepolisian menemukan seorang bocah yang terjepit reruntuhan bangunan akibat terjangan tsunamin.

"Sedang kita coba evakuasi, mohon doa restunya. Mudah-mudahan korban bisa ditemukan dengan selamat," kata seorang polisi dalam video tersebut.

Dalam kaus dan wajah kotor, akhirnya bocah itu berhasil diselamatkan dan digendong oleh polisi.

Dok. Mabes Polri

Proses evakuasi bocah korban tsunami

Terkait musabab terjadinya tsunami Banten, belum ada kata sepakat.

Tapi dugaan terbesar disebabkan oleh aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda.

Hal ini diperparah dengan faktor cuaca di perairan tersebut.

“Karena digabung, menimbulkan tinggi tsunami yang signifikan dan menimbulkan korban dan kerusakan yang luar biasa,” kata Rahmat Triyono, kepala BMKG dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12).

Korban terus bertambah

Korban tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12), terus bertambah.

Seperti dilaporkan Tribun Wow, hingga Minggu (23/12) pukul 16.00 WIB, korban meninggal akibat tsunami Banten menjadi 222 orang.

Info ini didasarkan pada unggahan Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Twitter pribadinya.

Baca Juga : Salah Emoji, Tweet BMKG terkait Tsunami Banten pun Dihapus: Ini 4 Emoji yang Kerap Disalahartikan Gunanya

Selain jumlah korban meninggal, jumlah korban luka-luka juga bertambah menjadi 28 orang, Minggu (23/12).

Sementara 28 orang masih dinyatakan hilang.

Kerugian akibat tsunami Selat Sunda tersebut juga tercatat sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 Unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, dan 350 perahu rusak.

Para korban hingga kini masih dilakukan proses evakuasi.

Dilansir Kompas.com, Sutopo menjelaskan sejumlah pihak diturunkan untuk proses evakuasi.

"Jumlah masih akan terus bertambah, ini masih data sementara. Mulai dari TNI, Polri, PMI, Tagana, BPBP masih terus melakukan pencarian korban. Jalan-jalan,” kata Sutopo dalam jumpa pers di kantor BPBD DIY, Minggu (23/12).

Dia menerangkan, saatt ini pihak-pihak terkait, baik BPBD dan BMKG masih mencari tahu penyebab terjadinya tsunami itu.

“Kami masih cari penyebabnya, dugaan sementara adalah karena longsor bawah laut akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau dan juga gelombang tinggi karena purnama. Sementara karena kedua gejala alam itu terjadi bersama. Tetapi kami akan terus dikaji, apa benar seperti itu," terangnya.

Baca Juga : Istri Ifan Seventeen Dikabarkan Selamat, Mulan Jameela Infokan Keberadaannya

Dia juga mengimbau masyarakat sebaiknya jangan mendekati laut terlebih dahulu. Dikhawatirkan masih ada tsunami susulan. (Muflika/Intisari dan Tiffani Marantika/Tribun Wow)

Artikel ini sebelumnya tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Tsunami Banten: Seorang Bocah yang Terjepit di Reruntuhan Selamat Berkat Evakuasi Polri"

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya