Hubungan Malaysia-Singapura Memanas, Setelah Rebutan Cendol Keduanya Saling Klaim Wilayah Teritorial

Sabtu, 08 Desember 2018 | 19:51
The Straits Times

Kapal Malaysia (kiri) yang masuk perairan Singapura.

Suar.ID -Hubungan Malaysia-Singapura sedang memanas dan memasuki situasi yang tidak biasa.

Hal ini disebabkan oleh masuknya beberapa kapal Malaysia ke perairan negara-kota tersebut.

Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen langsung bereaksi dengan mengeluarkan ancaman kepada tetangganya itu.

Melalui laman Facebook-nya pada Jumat (7/12) kemarin, Ng Eng mengatakan, kapal-kapal Malaysia yang masuk perairan negaranya secara ilegal merupakan “Pelanggaran serius terhadap kedaulatan Singapura.”

Untuk itulah, Ng Eng meminta supaya kapal-kapal itu segera pergi dari perairan negaranya.

Baca Juga : Seram! Mesin Pesawat Batik Air Mati Sebelum Terbang, Penumpang pun Mengamuk

“Pasukan keamanan kami memilih untuk menahan diri meski terus menerus mendapatkan gangguan dan provokasi,” ujar Ng Eng mengomentari perselisihan tersebut.

Warga Singapura, tambahnya, merupakan warga yang cinta damai.

“Tapi saya memperingatkan, kapal-kapal ilegal itu untuk segera meninggalkan perairan teritorial Singapura,” kata Ng Eng.

Pernyataan Ng Eng muncul sehari setelah Menteri Transportasi Singapura Khaw Boo Wan mengatakan agar kapal-kala Malaysia—yang disebut telah 14 kali melakukan pelanggaran—untuk mundur.

Di hari yang sama, Khaw juga memperluas batas pelabuhan sendiri dari Tuas, sebagai respon terhadap atas aksi sepihak Malaysia.

Hingga Jumat siang, masih tiga kapal Malaysia yang berada di perairan Singapura, kata seorang sumber.

“Selama 20 tahun atau lebih, Angkatan Laut Singapura dan Kapal Penjaga Pantai telah berpatroli di Perairan Teritorial Singapura di Tuas,” ujar Ng Eng.

“Entah dari mana, kapal-kapal Malaysia sekarang mengklaim perairan ini sebagai milik mereka dan terus mengganggu (kami) sejak November lalu.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Minggu 9 Desember 2018, Virgo Percintaanmu Menyenangkan Hari Ini!

Berebut cendol

Sebelum konflik perairan, Malaysia dan Singapura juga saling berebut … cendol.

Menurut laporan The Star Online, rasa kesal warga Malaysia ini berawal ketika CNN memasukkan cendol dalam daftar terbaru '50 makanan pencuci mulut terbaik di dunia'.

Nah, dalam daftar itu disebutkan kalau cendol berasal dari Singapura.

Di sore hari yang panas di Singapura, penduduk setempat mendinginkan diri dengan makanan manis, dingin, dan lembut ini.

Menjadi favorit di restoran tepi pantai atau gerobak di trotoar.

Es santan, diberi sirop gula aren, yang memberi sensasi rasa berasap, rasa karamel.

Cairan hijau yang kaya ini terbuat dari jeli tepung beras hijau.

Warna hijau terang itu dari jus pandan yang diesktrak dari daun pinus sekrup tropis.

Versi pencuci mulut yang dingin ini dapat ditemui di berbagai tempat di Asia Tenggara, tetapi dengan tambahan satu sendok kacang merah yang dimaniskan, Singapura memberi camilan klasik ini terus menggoda,” begitu tulis CNN Travel.

Mengetahui hal ini, warga Malaysia langsung protes di media sosial.

Mereka tak terima kalau cendol disebut sebagai minuman dari Singapura, karena faktanya di Malaysia minuman ini juga dicintai warga setempat.

Bahkan beberapa netizen Malaysia menyebut bahwa cendol sebetulnya dari Malaysia.

Baca Juga : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Para Pekerja Proyek Trans Papua Korban KKB Dijamin Tak Dapat Santunan BPJS Ketenagakerjaan

“Hello CNN Cendol adalah makanan penutup populer Malaysia. Tidak bisa memaafkan CNN yang melabeli cendol sebagai makanan penutup Singapura,” tulis seorang netizen.

“Cendol mungkin dari Malaysia atau Indonesia, tetapi pasti bukan dari Singapura…,” ujar netizen berikutnya.

“Cendol bukan dari Singapura. Singapura punya cendol, bukan berarti asalnya dari Singapura. Mungkin lebih baik diganti Cendol dari Malaysia atau Indonesia,” timpal netizen lainnya.

Sementara itu, menurut seorang dosen Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Priyatmoko, cendol justru bukan dari Malaysia apalagi Singapura.

“Cendol diduga kuat berasal dari Indonesia,” ujar Heri Priyatmoko seperti dikutip dari Kompas.com.

“Hal itu dibuktikkan dengan maraknya cendol di wilayah pedesaan tempo dulu sampai detik ini,” lanjutnya.

Heri menyebutkan ditinjau dari bahan pembuatannya, cendol memang produk pedesaan agraris.

Sebab cendol terbuat dari tepung beras.

"Budidaya padu dalam ekologi sawah Indonesia sangat mendukung lahirnya cendol."

"Wajar jika ia tumbuh subur di lingkungan pedesaan."

"Dilihat sebagai produk sejarah kebudayaan, cendol menjadi pencapaian penting manusia Indonesia di dapur karena bahan beras yang mudah disediakan tak perlu impor, bisa mandiri menyediakan sendiri," kata Heri.

Apa pun itu, rasanya tak ada yang menolak kelezatan minuman yang satu ini, bukan?

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad