Pimpinan ISIS yang Memenggal Kepala Mantan Tentara AS Tertembak dalam Serangan Drone

Senin, 03 Desember 2018 | 19:10
ynetnews.com

Kamp pelatihan ISIS di Sinai

Suar.ID -Seorang pimpinan ISIS yang terlibat dalam penculikan dan pemenggalan mantan tentara AS dikabarkan tewas dalam sebuah serangan pesawat tak berawak di Suriah.

Seperti dilaporkan Express, Abu al-Umarayan, pimpinan ISIS itu, tewas pada Minggu (2/12) kemarin.

Pada 2014 lalu, dia disebut terlibat dalam penculikan dan pemenggalan mantan Ranger Angkatan Darat AS yang beralih jadi sukarelawan bernama Peter Kassig.

Baca Juga : Wanita dari 6 Zodiak Ini Punya Bakat Alami dan Penuh Pesona untuk Menarik Perhatian Pria

Tak hanya al-Umarayan, beberapa anggota ISIS lainnya juga dikabarkan tewas dalam serangan yang terjadi di Gurun Badiyah itu.

Sejak jatuhnya ibukota ISIS di Irak dan Suriah, Mosul dan Raqqa, anggota organisasi ekstrimis itu terpaksa melarikan diri ke beberapa wilayah yang tersisa yang berada di bawah kekuasaan mereka.

Juru bicara koalisi Kolonel Sean Ryan mengorfirmasi kematian al-Umarayan melalui sebuah pernyataan.

“al-Umarayan telah punya indikasi menimbulkan ancaman terhadap pasukan koalisi dan dia terlibat dalam pembunuhan warga negara Amerika dan mantan tentara AS, Peter Kissig,” katanya.

Sebagai anggota senior ISIS, Al-Umarayan juga dikaitkan dan terlibat langsung dalam eksekusi beberapa tahanan lain.

“Serangan udara koalisi telah mengganggu wewenang dan kotrol ISIS di medan perang saat kami membereskan tokoh-tokoh kunci di barisan mereka,”tambahnya.

Baca Juga : 10 BUMN Indonesia Ini Punya Utang Terbesar Bahkan Ada yang Tembus Hingga Rp1000 Triliun

Kassig bekerja sebagai pekejar bantuan di Suriah setelah bertugas di Angkatan Darat AS di Irak.

Dia ditangkap pada Oktober 2013 saat memberikan bantuan kepada negara yang dilanda perang sipil yang sudah berlangsung lebih dari tujuh tahun itu.

Dalam sebuah video propaganda yang menunjukkan pemenggalan kepala pekerja Inggris Alan Henning, ISIS menyebut nama Kissig sebagai korban selanjutnya.

Setelah itu, keluarga Kissig membuat postingan di media sosial, memohon supaya Kissig dibiarkan hidup.

Mereka bahkan hendak menghubungi ISIS secara langsung, via Facebook dan Twitter.

Beberapa hari kemudian, para ekstrimis merilis sebuah video Mohammed Emwazi, algojo ISIS asal Inggris yang lebih dikenal sebagai Jihadi John.

Dalam video itu terlibat Jijadi John berdiri di atas kepala manusia, sementara prosesi pemenggalan tidak ditunjukkan.

Tak lama berselang, Gedung Putih menyebut Kassig telah meninggal dunia.

Kita tahu, ISIS secara teratur memproduksi video propaganda sinematik yang sering menampilkan eksekusi dan pemenggalan.

Baca Juga : Diangkat Jadi Pangkostrad Baru, Mayjen TNI Besar Harto Karyawan Kini Jadi Jenderal Bintang Tiga

Semua itu sebagai sarana perekrutan dan mengirim pesan kepada musuh-musuhnya.

Tapi video-video ini semakin jarang muncul sejak kekalahan mereka, baik di Irak maupun di Suriah.

Pasukan AS dan sekutunya, yang umumnya dikenal sebagai Koalisi Global, telah melakukan ratusan serangan pesawat tak berawak dengan harapan bisa menyingkirikan ISIS dari wilayah mereka yang tersisa di Timur Tengah.

Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi masih tetap berkuasa meskipun banyak klaim tentang kematiannya.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya