Mantan Raja Paparazi Ini Tiba-tiba Beri Keterangan Mengejutkan tentang Kematian Putri Diana

Minggu, 25 November 2018 | 18:34
Twitter/Darryn Lyons

Darryn Lyons sang mantan raa paparazi ragu dengan keterangan resmi terkait kematian Putri Diana.

Suar.ID -Baru-baru ini, mantan raja paparazi Darryn Lyons menyatakan keraguannya terhadap detail resmi kematian Putri Diana 1997 silam.

Dia mengaku punya pertanyaan besar terkait yang sebenarnya terjadi dalam kecelakaan mobil di terowongan Pont de l’Alma di Paris yang terkenal itu.

Kepada The Daily Telegraph, seperti dilansir dari Daily Mail pada Kamis (22/11) kemarin, dia bilang bahwa laporan resmi tentang kecelakaan tragis itu “tidak sesuai kebenaran”.

Laki-laki yang kini berusia 53 tahun itu mengatakan, “Setiap orang mengatakan bahwa itu merupakan kecelakaan yang tragis…

“Beberapa hal yang sangat aneh terjadi malam itu dan saya adalah bagian dari banyak hal aneh yang terjadi malam itu.”

Baca Juga : Isaac Larian, Kecilnya Hidup di Area Kumuh Iran Kini Kaya Raya dan Jadi Juragan Perusahaan Mainan Terbesar di AS

Kita tahu, pernah berembus kabar bahwa kecelakan yang terjadi pada Putri Diana sejatinya sudah direncanakan oleh Kerajaan Inggris.

Tapi Darryn mengaku “tidak punya bukti bahwa Putri Diana dibunuh.”

Menurut Darryn, sulit rasanya untuk mendapatkan fakta yang sebenarnya. Bahkan putra-putranya pun tidak akan pernah tahu.

“Mereka diberi tahu ceritanya, tapi tidak selalu benar,”tambahnya.

Lebih dari itu, menurutnya, kematian Putria Diana merupakan momen paling traumatis dalam hidupnya.

Hal itu terurai dalam kolomnya di The Geelong Advertiser.

Dia mengklaim, banyak keanehan dan kekacauan terjadi setelah kecelakaan 1997 itu.

Fotografer-fotografer ditahan polisi, kantor-kantor digrebek, dokumen-dokumen disita.

Darryn juga merasa beruntung tidak “dihabisi” oleh oleh pihak-pihak yang ingin menyembunyikan kebenaranan asli.

“Ada ancaman pembunuhan terhadap saya, dan staf saya disiksa di jalanan. Serangan itu begitu mengejutkan,” tambahnya.

Darryn, yang dituduh menjual foto Putri Diana yang mati, mengatakan, kantornya diserbu dan saluran teleponnya disadap.

Baca Juga : Pengakuan Seorang Pria, Saat Umurnya 11 Tahun Dipaksa Ayahnya Berhubungan Intim dengan Ibu Tirinya

Situasi ini semakin meningkat ketika mantan Walikota Geelong, Victoria, mendengar suara detak yang diyakini sebagai alat peledak di kantornya.

Kita tahu, Putri Diana mengalami luka yang cukup parah dan meninggal bersama pacarnya Dodi Fayed, juga sopir dan bodyguardnya Henryi Paul pada 31 Agustus 1997.

Penyelidikan dilakukan di London dan berakhir pada 2008 silam.

Dari penyelidikan itu disimpulkan bahwa kematian itu disebabkan oleh kelalaian sang sopir yang berusaha menghindari paparazi.

Staf Darryn di Paris, Laurent Sola, mengambil foto detik-detik kematian Putra Diana.

Tapi dengan tegas bahwa dia tidak pernah menjual foto itu dan tidak akan pernah melakukannya.

Foto itu pernah ditawar sangat mahal oleh penerbitan di Inggris dan Amerika—tapi tak dilepas.

Baca Juga : Pilot Jet Tempur Inggris Diganjar Penghargaan Prestisius, Ledakkan 4 Truk ISIS Sekaligus dari Jarak 6,5 Km

Paparazi memang disebut sebagai biang keladi kematian Putri Diana dan banyak yang mempercayai itu.

Tapi tidak dengan Ken Wharfe, bodyguard yang pernah bekerja untuk Putri Diana.

Para paparazi memang memburu Putri Diana, tapi menurut Wharfe, bukan itu yang menjadi penyabab kematiannya.

Dari pengalamannya sembilan tahun bekerja dengan Putri Diana, paparazi bukan menjadi ancaman utama.

Secara tegas ia menolak jika kesalahan dilimpahkan kepada para pemburu berita itu.

Walau begitu, ia tidak menyebut siapa yang sekiranya ia anggap sebagai dalang kematian Diana.

Wharfe sempat marah kepada bodyguard saat Putri Diana tewas. Ia mengaku sangat kecewa.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya