Suar.ID -Rumah satu warga Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung dirusak sekelompok remaja yang awalnya hendak membangunkan warga sahur pada Jumat (24/4/2020).
Dalam video pengrusakan berdurasi 30 detik yang viral di media sosial, tampak jelas puluhan remaja bergantian menendang pagar, melempar petasan, merusak pot, hingga mengarahkan toa yang digunakan membangunkan warga sahur tepat ke arah pintu rumah seorang warga secara sengaja.
Camat Pulogadung, Bambang Pangestu mengatakan pengrusakan dipicu karena pemilik rumah melaporkan kegiatan Salat Tarawih di satu Masjid tempatnya tinggal.
"Hari Kamis (23/4) pemilik rumah mengambil foto atau video tentang kegiatan Salat Tarawih, lalu dilaporkan ke Twitter, ditujukan ke Gubernur," kata Bambang saat dikonfirmasi oleh Tribun Jakarta, Minggu (26/4/2020).
Menggunakan akun Twitter anaknya, pemilik rumah melaporkan kegiatan Tarawih berjamaah dengan tujuan agar petugas segera menindak.
Alasannya dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kegiatan bersifat keagamaan dibatasi guna mencegah penularan Covid-19.
Nahas laporan yang ditujukan langsung ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyulut emosi puluhan remaja warga setempat.
"Remaja yang biasa membangunkan sahur marah."
"Mereka melakukan di depan rumah, membakar petasan, merusak pot tanaman, dan mendorong-dorong pagar rumah," ujarnya.
Namun Bambang menuturkan insiden sudah diselesaikan pada Sabtu (25/4/2020) oleh jajaran tiga pilar Kecamatan Pulogadung.
Didampingi Lurah Jati, personel Polrestro dan Kodim 0505 Jakarta Timur pengurus RW dan pemilik rumah melakukan mediasi.
"Sudah berdamai, kita mediasi dan selesai secara kekeluargaan."
"Dari RW menjamin untuk tidak mengulangi lagi."
"Kalau terjadi lagi ditindak sesuai hukum oleh petugas," tuturnya.
Bambang menyebut pihaknya sudah mengimbau warga agar membatasi kegiatan ibadah selama PSBB sesuai intruksi pemerintah.
Tapi dia tak menampik adanya warga yang membandel, padahal pemerintah sudah satu suara membatasi kegiatan agama saat Pandemi Covid-19.
"Sudah kita imbau dari awal untuk tidak melakukan Salat Tarawih, nanti kita intensifkan monitor lagi agar enggak ada kejadian seperti ini lagi," lanjut Bambang.
(Tribun Jakarta)