Tak Semua Siswanya Punya Smartphone dan TV, Guru ini Pun Datangi Muridnya Satu-satu Demi Muridnya Tetap Bisa Belajar: Di Masa Pandemi ini Saya Harus Keliling Rumah-rumah Siswanya, Setidaknya 3 Kali dalam Seminggu

Minggu, 19 April 2020 | 17:00
Kolase: Facebook/Avan Fathurrahman

Suar.ID -Pandemi virus corona di Indonesia kini telah mempengaruhi berbagai sektor.

Salah satunya adalah sektor dunia pendidikan.

Sekolah pun kini diliburkan dan bahkan kegiatan belajar mengajar pun kini dilakukan di rumah.

Beberapa sekolah punterpaksa melakukan belajar online menggunakan smartphone.

Baca Juga: Anaknya Merusak Sistem Audio di Kedai Kopi, Ibu Ini Kaget setelah Dituntut Ganti Rugi sebesar Rp 462 Juta! Begini Cerita Selengkapnya...

Meski begitu tak semua orangtua murid memiliki smartphone.

Untuk itu, pemerintah pun mengeluarkan kebijakan lain.

Yaitu menyediakan sarana pembelajaran melalui media TV di TVRI.

Tapi, kebijakan ini juga belum dapat diakses secara merata.

Baca Juga: Menyuntikkan Filler Botox ke Kaki untuk Hilangkan Bekas Gigitan Nyamuk, Wanita Cantik Ini malah Alami Hal yang Mengerikan!

Akhirnya seorang guru pun terpaksa 'melanggar imbauan pemerintah' bekerja di rumah.

Ia memilih mendatangi muridnya satu persatu lantaran tan semua muridnya ini memiliki smartphone ataupun televisi.

Guru ini bernama Avan Fathurrahman, kisahnya ini pun viral di media sosial Facebook.

"Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu. Tapi tentang imbauan Mas Menteri, agar bekerja dari rumah. Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar dari rumah. Mereka tidak punya smartphone, juga tidak punya laptop. Jikapun misalnya punya, dana untuk beli kuota internet akan membebani wali murid,"tulisnya, Kamis (16/4).

Baca Juga: Nikah Diam-diam dengan Mantan Suami Majikannya Sendiri, Istri Caisar YKS Parno Hingga Nekat Ikat Suaminya Agar Tak Pergi ke Luar Rumah: Takut Kabur!

Avan juga menceritakan kalau dirinya sempat kaget saat ada wali murid yang sampai mencari pinjaman uang untuk membeli smartphone agar anaknya bisa tetap belajar.

Wali murid ini terpaksa melakukan hal tersebut karena mendengar informasi rata-rata para siswa belajar melalui smartphone.

"Saya terkejut mendengar penuturannya. Lalu pelan-pelan saya bicara. Saya melarangnya. Saya memberikan pemahaman bahwabelajar di rumah, tidak harus lewat HP,"ungkapnya.

Mendengar hal ini, Avan pun mengungkapkan kalau raut wajah wali murid tersebut langsung berubah bahagia.

Baca Juga: Gerebek Hiburan Malam di Tengah Pandemi Corona, Polisi Ciduk Sejumlah ABG Berkerumun di Kafe & Karaoke, Langsung Lakukan Rapid Test Covid-19

Avan pun merasa lega mengentahui hal ini.

"Jadi, di masa pandemik ini, saya memang harus keliling ke rumah-rumah siswa, setidaknya 3 kali dalam seminggu. Medan yang saya tempuh juga lumayan jauh,"ujarnya.

Tak cuma itu, Avan juga mengungkapkan selain jarak antar rumah siswa ini cukup jauh.

Bahkan bisa dibilang jalan menuju masing-masing rumah siswa ini terbilang kurang bagus.

Baca Juga: Meskipun Belum Ada Kematian yang Dilaporkan Akibat Virus Corona, Walikota di Negara Ini Tiba-tiba Gali 600 Kuburan, Ada Apa?

"Bahkan jika hujan, saya harus jalan kaki ke salah satu rumah siswa,"ungkapnya.

Avan sendiri juga mengaku kalau apa yang dilakukannya ini telah melanggar imbauan dari pemerintah agar tetap bekerja di rumah.

"Tapi mau gimana lagi? Membiarkan siswa belajar sendiri di rumah tanpa saya pantau, jelas saya kurang sreg. Bukan tidak percaya pada orang tua mereka. Tapi saya tahu, bahwa sekarang mereka sibuk. Ini masa panen padi,"ungkap Avan.

Ia juga mengatakan kalau setiap orangtua siswa ini harus bekerja di sawah, ikut gotong-royong panen padi dari tetangga yang satu ke tetangga yang lain.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya Pasca Ribut di Tempat Hiburan Malam dengan Mantan Suami, Artis Seksi Ini Kini Resmi Dipersunting Aktor asal Amerika Serikat

"Kebiasaan ini mereka bilang 'otosan'. Jadi anak-anak harus belajar sendiri. Malam, mereka ke langgar. Maka sayalah yang harus hadir untuk mendampingi mereka begiliran meski sebentar,"ungkapnya.

Saat bertemu dengan muridnya, Avan pun menjelaskan materi, memberikan petunjuk tugas, mengoreksi tugas yang diberikan, termasuk memberikan apresiasi pada pekerjaan mereka.

Sedikit lega ada tayangan edukasi TVRI

Avan pun sempat mengungkapkan kalau ia merasa sedikit lega saat TVRI menyediakan tayangan edukasi untuk siswa.

Ia juga menjelaskan pada siswa dan orangtuanya untuk mengukuti pelajaran di TVRI ini.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Virus Corona Ternyata Pertama Kali Ditemukan oleh Sosok Perempuan yang Putus Sekolah Ini, Setelah 13 Tahun Kematiannya Baru dapat Pengakuan

"Tapi, lagi-lagi saya harus menelan ludah. 3 dari 5 siswa saya tidak punya Televisi di rumahnya. Dan saya tidak melanjutkan kampanye nonton TV pada siswa yang lain. Biarlah,"ungkapnya.

Untuk itu, Avan pun tetap melakukan kegiatan mendatangi rumah masing-masing siswanya.

"Awalnya saya tidak foto-foto setiap ke rumah siswa. Tapi, kemudian pengawas sekolah meminta pertanggungjawaban. Guru harus membuat laporan bekerja dari rumah disertai foto tugas siswa,"jelasnya.

Baca Juga: Dianggap Beresiko Paling Besar, Negara Ini Mampu Kendalikan Virus Corona Tanpa Menerapkan Lockdown, Bagaimana Caranya?

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya