Suar.ID -Fenomena kenakalan remaja mabuk rebusan pembalut tengah menjadi perbincangan akhir-akhir ini.
Fenomena mabuk rendaman pembalut sebenarnya tidak baru-baru amat terjadi di Jawa Tengah.
Seperti dilaporkan Tribun Jabar pada Jumat (9/11), Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa tengah menemukan dua kelompok anak jalanan yang menggunakan air rebusan pembalut untuk mabuk dalam dua bulan terakhir.
Baca Juga : Claudio Martinez Tertangkap Karena Kasus Narkoba, Ini 3 Fakta tentang 'Pelatih Si Madun' Ini
Kabid Pemberantasan BNNP Jateng AKBP Suprianto, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne pada Kamis (8/11) kemarin, mengatakan, minum air rebusan pembalut jadi alternatif remaja untuk mendapat efek seperti narkotika.
Lebih dari itu, air rebusan pembalut lebih murah dibanding membeli narkoba yang memang mahal harganya.
Kepada Tribunnews.com,Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA Sitti Hikmawatty mengatakan, pihaknya merasa sangat prihatin dengan semakin banyaknya kasus ditemukan anak-anak yang meminum rebusan pembalut.
Sesuai data yang masuk di KPAI, kasus ini bukanlah kasus baru.
"Pada saat kami tangani kasus penyalahgunaan PCC, 2017 lalu juga sudah kita temui, namun jumlahnya relatif kecil," ujar Sitty saat dikonfirmasi Tribunnews, Kamis (8/11).
Kegiatan remaja yang mencari alternatif zat yang dapat membuat mereka 'fly', tenang ataupun gembira, ucap Sitty, awalnya didapatkan secara coba-coba atau eksperimen.
"Jadi kalau kita mengenal beberapa golongan Psikotropika diluar Narkoba, maka beberapa zat 'temuan' para remaja ini termasuk kelompok eksperimen psikotropika," kata Sitty.