Follow Us

4 Fakta Remaja Bunuh Pengusaha Keripik Pisang Gegara Kesal, Setelah Hubungan Sesama Jenis Tak Dibayar

Masrurroh Ummu Kulsum - Rabu, 30 Januari 2019 | 19:31
 AP (18) diduga kuat pelaku pembunuhan Haryanto pengusaha keripik Desa Malikian Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat saat diamankan anggota Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar, Selasa (29/1/2019).
(RESMOB POLDA KALBAR/ISTIMEWA)

AP (18) diduga kuat pelaku pembunuhan Haryanto pengusaha keripik Desa Malikian Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat saat diamankan anggota Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar, Selasa (29/1/2019).

Korban juga sudah kenal dengan AP semenjak duduk di bangku kelas II SMP.

Baru-baru ini, pelaku di-chat melalui Facebook oleh korban untuk ditawari pekerjaan. Korban menawari pelaku pekerjaan lantaran saat ini orderan keripik banyak menjelang imlek.

"Akhirnya anak pelaku menyetujui, dia di janjikan upah kerja 15ribu perkilo oleh korban, dan AP pun datang ke Mempawah tiba pada kamis subuh,"kata Alik.

Baca Juga : Kelak Akan Jadi Raja Inggris, Pangeran George Sudah Kuasai 5 Keterampilan 'Dewasa' Ini Di Usia 5 Tahun

2. Diajak melakukan tindakan asusila menyimpang

 AP (18) diduga kuat pelaku pembunuhan Haryanto pengusaha keripik Desa Malikian Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat saat diamankan anggota Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar, Selasa (29/1/2019).
(RESMOB POLDA KALBAR/ISTIMEWA)

AP (18) diduga kuat pelaku pembunuhan Haryanto pengusaha keripik Desa Malikian Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat saat diamankan anggota Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar, Selasa (29/1/2019).

Usai sampai di Mempawah, pelaku diajak korban untuk melakukan perbuatan asusila menyimpang dengan iming-iming Rp500 ribu pada Minggu malam.

Setelah ‎perbuatan itu selesai, kembali korban mengajak perbuatan asusila menyimpang lain lagi.

Namun anak pelaku menolak dan akhirnya korban minta pelaku melakukan asusila.

Lanjutnya, setelah perbuatan itu di lakukan, korban langsung tidur, sementara anak pelaku ini menunggu bayaran yang di janjikan oleh korban kepadanya.

"Setelah perbuatan itu selesai, korban mandi dan langsung tidur tak memberikan uang kepada pelaku yang di janjikan, si AP menunggu, karena akan kembali ke Pontianak sebab ia akan sekolah, mungkin AP kesal terhadap korban, karena selain upah (asusila menyimpang ) belum dibayar, pelaku juga belum membayar upah kerja pelaku selama 4 hari kerja dari Kamis-Minggu,"katanya Alik berdasarkan pengakuan anak pelaku

Rupanya tindakan asusila menyimpang ini sebelumnya pernah dilakukan korban pada pelaku saat pelaku masih SMP.

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest