Malaysia Gratiskan Jalan Tol, Bisakah Pemerintah Indonesia Menirunya?

Senin, 25 Februari 2019 | 10:59
Autofreaks.com

Malaysia akan menggratiskan jalan tol untuk rakyat, salah satunya tol Lebuhraya Damansara Puchong (LDP).

SUAR.ID - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mulai merealisasikan janjinya saat kampenye di Pemilu Malaysia Mei 2018 untuk menggratiskan jalan tol bagi rakyatnya.

Melansir kabar dari kantor berita Malaysia, Bernama, rezim Mahathir telah memulai pembicaraan dengan Gamuda Bhd, salah satu perusahaan konstruksi Malaysia yang mengelola sejumlah jalan tol.

Untuk tahap awal, pemerintah Malaysia akan menggratiskan 4 tol terlebih dahulu yakni Lebuhraya Damansara Puchong (LDP), Sistem Penyuraian Trafik KL Barat (SPRINT), Lebuhraya Shah Alam (KESAS), dan Terowongan SMART.

"Pakatan Harapan telah berjanji dalam manifesto pemilihannya untuk mengambil langkah-langkah untuk memperoleh konsesi jalan raya dan menghapuskan pengumpulan tol secara bertahap, sesuai dengan ketentuan perjanjian konsesi," katanya seperti dikutip dari Bernama, (24/2).

The Sun Daily
The Sun Daily

PM Malaysia Mahathir Mohamad

Sebagai informasi, Pakatan Harapan koalisi yang memimpin pemerintahan Malaysia saat ini di bawah komando Mahathir.

Meski begitu, penggratisan jalan tol ala Mahathir ini tidak gratis total.

Mahathir menerapkan "biaya kemacetan " ( congestion charge) sebagai ganti sistem pembayaran tol selama ini.

Pengguna jalan tol hanya akan dikenai biaya saat lalu lintas sedang dalam traffic tertingginya yakni sekitar 6 jam dalam sehari.

"Antara jam 11 malam dan 5 pagi, para penumpang akan bepergian di jalan raya secara gratis."

"Pada jam perjalanan 'normal' lainnya, penumpang akan menikmati potongan harga hingga 30% dibandingkan dengan tarif tol yang ada," terang Mahathir.

Baca Juga : 5 Fakta Fela, Gadis Indonesia yang Lelang Keperawanannya Rp19 Miliar, Peminatnya Ada Aktor Terkenal India

Rencana Malaysia ini berbanding terbalik dengan kondisi tol di Indonesia.

Misal, kebijakan pengelolaan Tol Trans Jawa. Sejumlah pihak menilai tarifnya terlalu mahal.

Pengusaha angkutan logistik meminta pemerintah mengkaji ulang tarif tol Trans Jawa karena menyebabkan pembiayaan naik hingga dua kali lipat.

"Persentase kenaikan total mencapai lebih dari 300 persen. Makanya tinggi sekali. Kenaikan itu terjadi pertama sejak Juni 2018," ujar Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohamad Feriadi, seperti dilansir dari Kompas.com (6/2/2019).

Baca Juga : Pemilik Garis Tangan Seperti Ini Masa Depannya Akan Kaya Raya

Kompas.com
Kompas.com

Salah satu gerbang tol Trans jawa.

Sebenarnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sebagai pengelola jalan tol di Tol Trans Jawa juga sudah mulai melakukan inovasi.

Salah satunya adalah memberikan diskon.

Berdasarkan akun Twitter resminya, mulai tanggal 21 Januari 2019 pukul 00.00 WIB diberlakukan diskon tarif tol 15 persen selama 2 bulan.

Baca Juga : Sering Kita Dengar Kode '86', Ternyata Arti di Baliknya Sangat Berbeda Lho..

Editor : Yoyok Prima Maulana

Baca Lainnya