SUAR.ID -Pada 2 Desember 2018 sebanyak 31 pekerja PT Iskara Karya yang tengah membangun jembatan di Kabupaten Nduka, Papua dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berafiliasi ke Organisasi Papua Merdeka.
Bukan hanya itu. Satu pos keamanan TNI di Distrik Mbua juga diserang yang mengakibatkan gugurnya satu personel TNI Angkatan Darat.
Menko Polhukam Wiranto mengaku geram atas tindakan keji tersebut.
"Jadi tadi saya sudah bicara dengan Kapolri, Panglima TNI untuk segera dilakukan pengejaran yang habis-habisan. Supaya apa? Supaya tak terulang lagi. Ya habis-habisan, sampai ketemu," kata Wiranto, Selasa (4/12) seperti dilansirTribunnews.com.
Berdasarkan pantauan Kompas TV, selain menerjunkan tim gabungan TNI-Polri berkekuatan 70 personel, Panglima TNI juga mengirim 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi ) Yonif 751 Raider.
Baca Juga : Salah Satunya di Pulau Papua, Inilah3 Ibu Kota Negara yang 'Berbahaya' untuk Ditinggali
Baca Juga : Warganet Malaysia Marah, Minta Cendol Diakui Berasal dari Negaranya
PASUKAN ANTIGERILYA
Pasukan Raider Kostrad ini bukan tentara sembarangan.
Mereka adalah pasukan yang terlatih untuk melakukan operasi khusus seperti teknik driil kontak, Infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, mobud, ralasuntai, raid Baswan, raid penghancuran.
Spesialisasi mereka adalah menangkal dan membungkam pasukan gerilya.