Follow Us

Program Kartu Prakerja Dinilai Mampu Kurangi Angka Pengangguran, Kok Bisa?

Nadia Fairuz Ikbar - Senin, 13 Februari 2023 | 07:15
Ilustrasi kartu prakerja
Tribunnews

Ilustrasi kartu prakerja

GridStar.ID - Fenomema pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akhir-akhir ini menambah tugas pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan.

Salah satu upayanya melalui program Kartu Prakerja.

Lantas, seberapa efektifnya program tersebut mengurangi angka pengangguran?

Kepala Komunikasi Manajemen Kartu Prakerja William Sudhana mengatakan, pelaksanaan Kartu Prakerja diyakini mampu mengurangi masalah tersebut.

Namun, dirinya tidak bisa memperkirakan seberapa besar Prakerja mampu menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan.

"Kalau kita berbicara seberapa efektivitas (mengurangi angka pengangguran) itu kan banyak faktor. Bisa dari ilmu, inter personal-nya, kemudian pro aktifnya. Kita mengisi dari ilmunya, bagaimana orang itu bisa percaya diri," katanya ditemui di Jakarta, Kamis (09/02).

Setidaknya kata William, dengan ilmu atau pelatihan yang didapatkan peserta ketika mengikuti program Prakerja mampu meningkatkan kemampuan serta kepercayaan diri para angkatan kerja.

"Kadang-kadang orang gagal itu kenapa sih? karena skill-nya enggak match. Saya juga menemukan orang skill-nya ada, tapi enggak 'pede' itu juga jadi faktor. Tapi paling enggak kita berkontribusi melengkapi angkatan kerja dengan ilmu-ilmu yang relevan saat ini," kata dia.

Kendati PHK banyak terjadi di perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, keahlian digital masih dibutuhkan.

Baca Juga: 16,4 Juta Peserta Ikuti Program Kartu Prakerja, Airlangga Hartarto: Dari Nganggur, Kini Bekerja dan Miliki Usaha

Namun tak semua harus fokus dengan digitalisasi. Keahlian seperti bertani juga banyak diminati oleh peserta Kartu Prakerja.

"Engineer, operator alat berat, hospitality juga banyak, farmers juga banyak. Tidak semua harus digital ya, kan negara kita kayak komoditas, agro itu kan enggak digital. Tinggal bagaimana cara mengefesiensikan quality crop (tanaman berkualitas)," jelas William.

Seperti diketahui, fenomena PHK di perusahaan teknologi terus terjadi. Di Amerika Serikat saja, Google, Microsoft, Meta, Zoom, Twitter, Spotify, dan eBay telah mengumumkan PHK karyawan.

Sedangkan di Indonesia, PHK terjadi di Zenius, LinkAja, SiCepat, Tanihub, Shopee, Tokocrypto, Ruangguru dan masih banyak lagi.

(*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest