Ketika terjangan peluru senapan mesin dan pistol menghantam tubuhnya, ia langsung roboh tewas.
Istrinya yang ada di ruangan sebenarnya bermaksud menghadang tapi tak ada kompromi bagi pasukan komando yang didoktrin menghabisi sasaran bukannya untuk mengasihi.
Istri Najjar pun tewas dan roboh di atas tubuh suaminya. Tapi tembakan gencar yang meletus di dalam gedung segera mengundang perhatian tentara PLO yang berada di jalanan.
Mereka bergerak menuju gedung sambil melepaskan tembakan serampangan.
Gerakan pasukan PLO menuju gedung terhenti ketika pasukan komando Israel yang berada di serambi dan dalam posisi terlindung melancarkan tembakan terarah.
Sewaktu tembak-menembak sengit sedang berlangsung agen Mossad segera menelepon kepala polisi Lebanon dan memberi tahu orang-orang Palestina sedang saling tembak.
Sadar bahwa untuk melerai tembak-menembak itu merupakan tindakan sia-sia, kepala polisi Lebanon langsung menarik anak buahnya untuk tidak turun ke jalan.
Dalam kondisi seperti itu pasukan komando Israel pun makin leluasa bergerak.
Sejumlah pasukan komando segera memasang peledak di dalam gedung sementara agen Mossad yang terlibat dalam serbuan sibuk mengangkut dokumen yang berada di kamar tiga anggota Black September yang sudah tewas tergeletak.
Sementara itu di gedung lainnya pasukan komando yang menyerbu untuk membunuh siapa saja anggota PLO yang ditemui terlibat pertempuran sengit.
Mungkin karena kurang pengalaman tempur di dalam gedung, pasukan PLO yang berada di lantai atas turun ke bawah untuk membantu teman-temannya menggunakan lift.
Tapi begitu pintu lift terbuka mereka langsung disergap pasukan komando tanpa bisa memberikan balasan.