Agnes Gracia Haryanto Dikeluarkan dari Sekolah? Mario Dandy Menyesal

Suar.ID - Pihak SMA Tarakanita 1 Jakarta belum lama ini menyampaikan sebuah pernyataan setelah Agnes Gracia Haryanto (15) diduga terlibat dalam kasus penganiayaan Cristalino David Ozora (17) hingga koma dan dirawat di rumah sakit.Melalui surat resmi yang ditandatangani Kepala Sekolah SMA Tarakanita 1 Jakarta, Sr Pauletta CB, M.Pd, Jumat (24/2/2023), pihak sekolah membenarkan bahwa pacar Mario Dandy Satriyo (20) itu adalah siswa kelas X Tarakanita 1 Jakarta.

Surat tersebut beredar di kalangan jurnalis.Dalam surat yang beredar, ada 4 poin yang dijabarkan, poin terakhir mengatakan bahwa Agnes sudah telah diberikan tindakan sesuai dengan aturan sekolah."4. Bahwa terhadap siswi yang bersangkutan telah diambil tindakan sesuai aturan sekolah dan dengan memperhatikan Undang-undang terkait, antara lain tentang perlindungan anak," pungkas isi surat tersebut yang sudah ditandatangani.

Hingga artikel ini ditulis, belum terkonfirmasi apakah Agnes akhirnya dikeluarkan dari SMA Tarakanita 1 Jakarta atau hanya diberikan tindakan scorsing.

Surat dari SMA Tarakanita 1 dan Universitas Prasetiya Mulya

Sementara itu, Mario Dandy telah dikeluarkan dari Universitas Prasetiya Mulya lewat surat resmi tertanggal Jumat (24/2/2023).Mengutip dari kompas.com, kini Mario mengaku menyesal telah menganiaya anak David.

Untuk diketahui, Mario yang merupakan anak dari eks pejabat Ditjen Pajak Jakarta Selatan menganiaya David, anak pengurus Gerakan Pemuda Ansor.

Penganiayaan itu terjadi di Kompleks Grand Permata, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023) malam.Adapun pengakuan penyesalan itu disampaikan Mario kepada Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Nurma Dewi.

"Pas kemarin aku tanya 'kamu menyesal?' (Dia menjawab) 'ya, nyesal lah bu'," kata Nurma, dilansir dari TribunJakarta.com, Sabtu (25/2/2023).

Nurma lantas kembali bertanya alasan Mario menganiaya David secara brutal hingga korban menderita luka serius dan mengalami koma.

"Iya menyesal. 'Kenapa bisa begitu sih?', saya gituin. Dia bilang 'ya, begitu lah'. Begitu doang. Raut mukanya juga keliatan kalau menyesal," ungkap Nurma.