Follow Us

Sesar Cimandiri, Diduga Sebagai Biang Kerok Gempa Cianjur Yang Menewaskan 268 Manusia, Ternyata Bukan Satu-satunya Di Jawa Barat Dan Jakarta

Moh. Habib Asyhad - Rabu, 23 November 2022 | 15:43
Sesar Cimandiri atau Patahan Cimandiri bukan satu-satunya sumber gempa yang ada di Jawa Barat dan Jakarta. Sesar Baribis adalah salah satunya.
Kompas.com

Sesar Cimandiri atau Patahan Cimandiri bukan satu-satunya sumber gempa yang ada di Jawa Barat dan Jakarta. Sesar Baribis adalah salah satunya.

Sesar Cimandiri atau Patahan Cimandiri bukan satu-satunya sumber gempa yang ada di Jawa Barat dan Jakarta. Sesar Baribis adalah salah satunya.

Suar.ID - Menurut info terbaru, gempa Cianjur telah menewaskan 268 orang sementara lebih dari seribu luka-luka.

Senin (21/11) siang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,6.

Menurut Kepala Pusat Gempa Gumi dan Tsunami BMKG Daryono, dilansir Kompas.com, gempat Cianjur adalah gempa dangkal yang diduga disebabkan oleh aktivitas sesar alias patahan Cimandiri.

Hipotesis itu didasarkan pada analisis dari dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter-nya.

Gempa siang itu juga dilanjutkan dengan beberapa gempa susulan lain, hingga hari ini, Rabu (23/11).

Kita lalu bertanya-tanya, apa itu Sesar Cimandiri atau patahan Cimandiri?

Sebelum menjawab itu, ternyata sesar Cimandiri bukan satu-satunya sumber gempa di Jawa Barat dan Jakarta.

Menurut situs Geologi.co.id, sesar Cimandiri merupakan sesar atau patahan patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 km.

Dikutip dari Kompas.com, sesar ini memanjang dari muara sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.

Sesar Cimandiri terbagi menjadi lima segmen:

- Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik

- Citarik-Cadasmalang

- Ciceureum-Cirampo

- Cirampo-Pangleseran Pangleseran-Gandasoli.

Ada pula yang membagi sesar Cimandiri menjadi empat segmen:

- Pelabuhan Ratu dan Cibuntu

- Padabeunghar

- Cikundul dan Baros

- Sukaraja.

Pembagian empat segmen ini berdasarkan karakteristik morfologi yang diamati secara langsung di lapangan.

Selain gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022), sesar Cimandiri beberapa kali sempat memicu gempa besar.

Setidaknya, ada tujuh gempa besar dalam abad ini yang diakibatkan sesar Cimandiri.

Gempa itu antara lain gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982), gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972), gempa bumi Conggeang (1948), dan gempa bumi Sukabumi (2001).

Beberapa sumber gempa di Jawa Barat dan Jakarta

Selain sesar Cimandiri, berikut beberapa sumber gempa yang mengintai Jawa Barat dan Jakarta:

1. Sesar Cipamingpis

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, sesar Cipamingpis membentang di bagian timur wilayah Sukabumi dan barat Cianjur.

2. Sesar Lembang

Sesar Lembang berada sekitar 10 kilometer utara Bandung dengan panjang sesar yang terpetakan mencapai 22 kilometer, seperti diberitakan Harian Kompas, 21 Juni 2007.

Gerakan tanah akibat terjadinya gerakan lempeng bumi di sesar ini sebesar 0,2- 2,5 milimeter per tahun dengan siklus gempa bumi sekitar 500 tahun.

Dipantau sejak 1963, sesar Lembang tercatat memicu gempa sangat dangkal berkekuatan magnitudo 3,3 pada 2011.

Dalam sebuah studi pada 2018, disebutkan bahwa sesar Lembang menunjukkan pergeseran ke kiri atau left lateral faulting.

Sesar ini berpotensi memicu gempa berkekuatan M 6,8 dengan skala guncangan IV-V MMI.

3. Sesar Baribis

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro, diketahui bahwa sesar Beribis memiliki ancaman besar, khususnya bagi wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Harian Kompas, 22 Juni 2022 memberitakan, sesar ini terletak di bagian utara Pulau Jawa, membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka.

Sesar yang berjarak 25 kilometer selatan Jakarta ini mengalami kemiringan 31 derajat ke selatan dan memiliki slip rate 1 mm per tahun.

Dalam sejarahnya, sesar Baribis di bagian timur tercatat pernah memicu gempa yang merusak Jakarta pada 1780 dan Kabupaten Majalengka pada 1990.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest