"Artinya dia memprovokasi suaminya untuk membunuh.
"Itu tanggal 7 dia telepon, sehingga suaminya di Jakarta sudah menunggu untuk merancang kejahatan,” beber Kamaruddin.
Tak sampai disitu saja, ia pun mengatakan kalau peran Putri ini selanjutnya yaitu ikut dalam rapat bersama Ferdy Sambo yang kala itu sedang rencanakan pembunuhan.
“Pertama mereka bujuk Bripka RR untuk membunuh, dengan hadiah Rp 1 M, tapi Bripka RR enggak sanggup, mentalnya enggak kuat membunuh bawahannya,” kata dia.
Selanjutnya, Ferdy Sambo pun perintahkan Bripka RR untuk minta Bharada E ini naik ke lantai 3.
“Tapi Bripka RR punya kesalahan, harusnya menyuruh lari karena akan diperintah membunuh.
"Atau bilang ‘kalau kau nanti diminta oleh Putri untuk membunuh, atau Ferdy Sambo, biar dikasih Rp 1 m juga jangan mau’, harusnya kan begitu, tapi ini dibiarkan,” kata Kamaruddin lagi.
Karena belum dapat bocoran sebelumnya, Bharada E yang miliki pangkat paling rendah di kepolisian pun cuma bisa turuti permintaan Ferdy Sambo.
“Artinya Putri ikut merancang pembunuhan itu dan menyiapkan uangnya, ya ada perannya jelas.
"Menyiapkan uangnya dan merancang pembunuhannya.
"Kemudian mengajari Ferdy Sambo untuk menggunakan sarung tangan supaya tidak ada jejak mesiu, lalu berangkat bersama-sama ke rumah Duren Tiga dari Saguling,” tuturnya.