Ibu mertua menjelaskan tabungan tersebut sengaja ia simpan hingga bertahun-tahun untuk diberikan saat anaknya menikah.
Sang ibu meminta agar uang tabungan itu dapat dipakai sang anak untuk membeli rumah yang layak.
Mendengar ucapan ibu mertua, seketika air mata pengantin wanita ini menetes.
Ia tak menyangka, ibu mertuanya rela hidup sederhana di rumah yang reyot hanya demi mengumpulkan uang untuk rumah bagus anaknya kelak.
Ia merasa sangat malu sudah menyombongkan diri sebagai anak orang kaya.
Kini ia pun mengakui bukan sang suami yang beruntung, namun ia-lah yang beruntung menjadi istri dan menantu di keluarga itu.
Tak hanya itu, ia juga sadar selama ini terlalu egois, sombong dan percaya diri mengandalkan kekayaan orangtua.