Dalam kasus Fahri, salah satunya dari RS MILITER dan dari sentra mata menyatakan hasil pemeriksaan tidak buta warna.
Begitu juga dengan hasil test dan hasil supervisi sebelum pengumuman kelulusan," tulis Hillary sambil mengunggah bukti surat hasil pemeriksaan mata Fahri, Rabu (1/6/2022).
Hillary menyebut, diagnosis itu merupakan pembanding yang kompeten untuk mengubah hasil tes buta warna Fahri agar dapat dipertimbangkan.
Sebab, menurut Hillary, dalam dunia medis, satu diagnosa perlu dibandingkan hasil tes lain untuk membuktikan penyakit yang diderita Fahri.
"Karena di dunia kesehatan sangat disarankan mencari second opinion," imbuhnya.
Kelulusan Fahri pada seleksi Bintara Polri dengan menempati ranking ke-35 dari 1.200 membuktikan, pemuda asal Jakarta Timur itu memiliki kapabilitas yang mumpuni.
Ia menyebut, jika argumentasi polisi soal kemungkinan Fahri lolos tes buta warna karena sudah menghafal buku tes, sangat janggal.
Sebab, untuk melewati tahap itu bukanlah hal yang mudah.
"Ranking 35/1200 membuktikan, ia sebenarnya sangat capable,
Dan secara logika, argumentasi dimana ada dugaan menghafal jawaban test itu, agak kurang bisa diterima,
Karena saya yakin, test kesehatan mata ada standarisasi tertentu yang tidak akan semudah itu dihafal,