Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Keputusan Jokowi yang Undang Putin dalam KTT G20 Bikin Amerika Meradang!

Adrie Saputra - Sabtu, 30 April 2022 | 16:07
Presiden Jokowi undang Putin, Joe Biden meradang.
Tribunnews.com

Presiden Jokowi undang Putin, Joe Biden meradang.

Suar.ID - Indonesia telah berkomitmen untuk tetap mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT Kelompok Dua Puluh (G20) pada November 2022, mendatang.

Indonesia nampaknya berusaha bersikap netral di tengah perselisihan yang saat ini terjadi antara Rusia dan Ukraina.Presiden Indonesia, Joko Widodo tak hanya mengundang Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ternyata juga diundang untuk KTT G20, Jumat (29/4/2022).

Keputusan Jokowi yang tetap mengundang Rusia dalam KTT G20 ini membuat Amerika meradang.Indonesia telah berada di bawah tekanan berat dari Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk mengecualikan Rusia setelah invasinya ke Ukraina.Meski begitu, Jokowi berpendapat bahwa ia tidak memihak kepada salah satu dari mereka.

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya telah mengundang Presiden Zelenskyy untuk menghadiri KTT G20," kata Jokowi, sebagaimana dikutip dari CNA.Indonesia menunjukkan bahwa kompromi telah dicapai menyusul tekanan dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan lainnya untuk memungkinkan partisipasi Ukraina untuk mencapai keseimbangan.Putin mengonfirmasi dalam panggilan telepon dengan Jokowi bahwa dia akan menghadiri KTT, yang akan berlangsung di pulau Bali, kata pemimpin Indonesia itu dalam pidato yang disiarkan langsung.Untuk diketahui, Rusia adalah anggota G20, sedangkan Ukraina bukan.Pemerintahan Biden memperjelas pandangannya tentang undangan Putin di KTT G20."Presiden (Biden) telah menyatakan secara terbuka penentangannya terhadap Presiden Putin yang menghadiri G20."

"Kami menyambut baik kehadiran Ukraina," kata sekretaris pers Biden Jen Psaki di Washington."Kami telah menyampaikan pandangan kami bahwa kami tidak berpikir (Rusia) harus menjadi bagian dari itu secara publik dan pribadi," katanya kepada wartawan, menambahkan bahwa Washington memahami undangan itu dikeluarkan "sebelum invasi"."Amerika Serikat terus percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa sehubungan dengan partisipasi Rusia dengan komunitas internasional atau lembaga internasional," kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Jalina Porter kepada wartawan ketika ditanya tentang undangan tersebut.Baca Juga: Mainnya Langsung Jauh Bener! Usai Bebas Rehabilitasi, Ternyata Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie Boyong Anak-anaknya Ke Negeri Paman Sam

Source :Tribunnews.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x