Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dicecar China dan Rusia Tentang Laboratorium yang Kembangkan Senjata Biologis, Pihak Ukraina dan AS Akhirnya Buka Suara

Adrie Saputra - Minggu, 13 Maret 2022 | 15:02
Gambar ilustrasi laboratorium.
Pixabay.com

Gambar ilustrasi laboratorium.

Baca Juga: Konflik Baru? Seolah Serius Ingin Kembalikan Anak Tiri ke Krisdayanti, Azriel Hermansyah Ungkap Perubahan Sifat Ashanty Beberapa Waktu Terakhir!"Khususnya, Amerika Serikat, sebagai pihak yang paling tahu mengenai laboratorium itu, harus merilis informasi spesifik yang relevan secepat mungkin, termasuk virus apa yang disimpan dan riset apa yang telah dilakukan," kata Zhao dikutip Xinhua.Zhao Lijian menuduh aktivitas "biologis-militer" AS di Ukraina hanyalah "puncak gunung es".

Ia mengklaim Kementerian Pertahanan AS mengontrol 336 lab biologis di 30 negara."Apakah tujuan sebenarnya dari Amerika Serikat? Apakah yang telah mereka perbuat? Hal-hal ini selalu menjadi sumber kekhawatiran bagi komunitas internasional," kata Zhao.Ia mengklaim AS selama 20 tahun belakangan melarang protokol verifikasi Konvensi Senjata Biologis di laboratorium yang didukung."Sekali lagi kami mendorong AS untuk mengklarifikasi sepenuhnya aktivitas biologis militer mereka di dalam dan luar negeri, dan menerima verifikasi multilateral," ujar Zhao.Beijing mendukung teori Moskow bahwa kemungkinan ada aktivitas biologis militer yang disponsori AS di Ukraina.

Namun, Barat menuduhnya semata hanyalah disinformasi Rusia.

Baca Juga: Settingan? Tangis Mayang Pecah saat Bacakan Surat Doddy Sudrajat untuk Vanessa Angel yang Selama Ini Disembunyikan: Ih Sedih

Sebagaimana diwartakan Newsweek, isu lab militer AS di Ukraina telah diembuskan pihak Rusia sejak 2018.Ukraina dan AS sendiri pernah membantah isu tersebut. Pada 2020 lalu, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menyebut adanya lab biologis militer AS di Ukraina adalah disinformasi dan meminta semua pihak berhenti menyebarkan isunya.Andy Weber, salah satu direktur organisasi Arms Control Association, menyebut disinformasi Rusia menargetkan program kerja sama antara Kementerian Pertahanan AS dengan Kementerian Kesehatan Ukraina yang telah berlangsung sejak 2005.Menurut rilis Kedutaan Besar AS di Ukraina, program bertajuk Program Reduksi Ancaman Biologis (BTRP) itu bekerja sama dengan negara mitra untuk menangkal ancaman wabah penyakit berbahaya.AS menyebut program BTRP antara lain adalah pengembangan kultur manajemen risiko biologis, kemitraan riset internasional, serta meningkatkan kapasitas negara mitra untuk mengambil tindakan bio-sekuritas, keselamatan biologis, dan bio-surveilans."Program BTRP Kementerian Pertahanan AS memberikan dukungan teknis kepada Kementerian Kesehatan Ukraina sejak 2005 untuk meningkatkan laboratorium kesehatan masyarakat yang misinya sejalan dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS," kata Weber kepada PolitiFact via Newsweek.

Baca Juga: Berasa jadi Makhluk Tuhan Paling Sexy, Penampilan Nyentrik Mulan Jameela kala di Panggung jadi Sorotan, El Rumi malah Berikan Sindiran Menohok

Source :Kompas.comKompas.tv

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x