Suar.ID - Korea Utara baru-baru ini dikabarkan telah meluncurkan dua rudal sekaligus dalam kemarahan atas sanksi baru yang dijatuhkan oleh Joe Biden karena melanjutkan uji coba senjatanya.Mengutip dari metro.co.uk pada Jumat (14/1/2022), Pejabat Korea Selatan mengatakan proyektil ditembakkan ke arah timur dari daerah pedalaman Provinsi Pyongan Utara, tetapi masih belum diketahui lokasi rudal itu mendarat.Ujicoba yang ke-3 itu dilakukan oleh Kim Jong-un hanya beberapa jam setelah mengkritik dorongan Amerika Serikat (AS) untuk sanksi baru atas peluncuran rudal sebelumnya.
Kantor Perdana Menteri Jepang dan Kementerian Pertahanan juga mengatakan mereka mendeteksi peluncuran Korea Utara dan mengatakan itu mungkin rudal balistik.Penjaga pantai Jepang mengeluarkan peringatan keselamatan, mengatakan sebuah objek mungkin sudah mendarat.Pada hari Rabu, AS memberlakukan sanksi terhadap lima warga Korea Utara atas peran mereka dalam memperoleh peralatan dan teknologi untuk program rudal negara rahasia itu.
Pemerintahan Joe Biden mengatakan akan mengupayakan sanksi baru PBB terhadap Korea Utara.Pengumuman itu datang hanya beberapa jam setelah Korea Utara mengatakan pemimpin Kim Jong-un mengawasi keberhasilan uji coba rudal hipersonik pada hari Selasa.Pihak Korea Utara mengklaim peluncuran itu akan sangat meningkatkan "pencegah perang" nuklir dalam sebuah langkah yang membuat ketegangan di kawasan itu melonjak.Peluncuran rudal pada hari Selasa adalah demonstrasi kedua Korea Utara dari rudal hipersonik.Dalam beberapa bulan terakhir, negara itu telah meningkatkan uji coba rudal baru yang berpotensi berkemampuan nuklir yang dirancang untuk membuat sistem pertahanan di wilayah tersebut.Negara totaliter terus memperluas kemampuan militernya di tengah pembekuan diplomasi dengan AS.
Baca Juga: Setelah AP, Kini Polisi Tangkap Artis Inisial FF karena Narkoba, Ciri-cirinya Bikin Netizen Kaget!
Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi Korea Utara, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri yang tidak disebutkan namanya membela peluncuran itu sebagai latihan "bela diri" yang benar.Juru bicara itu mengatakan sanksi baru itu menggarisbawahi niat AS yang bermusuhan yang bertujuan untuk "mencekik" Korea Utara.Juru bicara itu menuduh Amerika Serikat mempertahankan sikap "seperti gangster", dengan mengatakan bahwa pengembangan rudal baru Korea Utara adalah bagian dari upayanya untuk memodernisasi militernya dan tidak menargetkan negara tertentu atau mengancam keamanan tetangganya.