Pria berusia 28 tahun ini merasa janggal ketika kasus ini baru mencuat padahal perintah penarikan dana tersebut sudah terjadi di Agustus 2020 lalu.
Ia merasa dakwaan ini memiliki motif politik, karena saat ini Syed menjadi petinggi partai yang merupakan oposisi dari pemerintah.
"Saya pikir kasus ini bermotif politik dan saya akan menantangnya."
Partainya saat ini berada di kubu oposisi pemerintahan PM Muhyiddin Yassin.
"Saya memiliki kepercayaan penuh pada pengadilan dan hakim untuk membersihkan nama saya," katanya dikutip dari The Star.com yang dilansir grid.
Kini ia masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
Syed Saddiq mulai diperiksa sejak Juni 2020 ketika ia kehilangan uang sebesar 25 ringgit.
Saat itu, ia mengaku bahwa uang tersebut merupakan harta pribadi miliknya dan keluarga, bukan milik partai.
Meski begitu, ia tampak tidak menyerah untuk melawan tudingan korupsi yang ditujukan kepadanya.