Awalnya, tim mengira bahwa cetakan ini mungkin milik pterosaurus raksasa , tapi begitu Lockley melihatnya, dia berkata dia tahu itu jejaknya dari kerabat buaya.
Sebelumnya, Lockley pernah mempelajari jejak buaya dari periode Jurassic (199 juta hingga 145 juta tahun yang lalu).
Buaya yang meninggalkan jejak itu jauh lebih kecil - jejaknya sekitar 1 inci, atau panjang 2,5 cm - dan berjalan dengan empat kaki.
Meski begitu, cetakan itu sangat mirip dengan yang baru ditemukan, katanya.
Kesadaran ini memicu ingatan lain; Lockley dan rekan-rekannya telah menerbitkan sebuah penelitian pada tahun 2012 di jurnal Ichnos tentang apa yang mereka anggap sebagai jejak pterosaurus raksasa dari periode Cretaceous Korea.
Namun, pada saat itu, mereka tahu ada yang aneh dengan jejak-jejak itu, jadi mereka menyebutnya "penuh teka-teki".
Menengok ke belakang, Lockley menyadari bahwa seperti jejak yang baru ditemukan, jejak misterius kemungkinan besar berasal dari buaya berkaki dua.
Bekerja sama, tim menemukan banyak petunjuk bahwa jalur yang baru ditemukan itu milik buaya dan bukan pterosaurus.
Misalnya, pterosaurus kemungkinan besar menggunakan sayapnya saat berjalan, artinya mereka berjalan dengan empat kaki.
Tetapi tidak ada sidik jari (atau cetakan sayap, dalam hal ini) yang ditemukan.