Mengetahui itu, adik korban lalu menjemput ayahnya yang bekerja tak jauh dari rumah mereka.
"Saat itu belum meninggal, sempat membuka matanya (gerak), " katanya ketika diwawancara di depan rumahnya.
Namun tak lama, korban terlihat makin melemah dan dinyatakan meninggal dunia lalu dievakuasi ke RSUD Dr Soetomo.
Anjas mengaku tidak tahu menahu siapa pelakunya, hanya saja ia mendengar suara keributan dari samping rumahnya.
Saat itu, terakhir ia melihat kakaknya masuk ke dalam gudang untuk bekerja memilih rosokan, sementara ia langsung masuk kamar untuk tidur.
"Katanya orang-orang bawa pedang, seperti golok tapi panjang," ungkapnya.
Sementara itu, ketua RT 11 Surono menuturkan, saat kejadian itu bapak dan ibu korban yang berulang tahun pada Maret nanti ini sedang bekerja.
Di rumah tersebut hanya ada korban dan adiknya, namun, adiknya tidur di kamar.
Warga sekitar tidak tahu menahu saat kejadian itu karena warga juga tidak ada yang mendengar teriakan dari lokasi kejadian, karena tepat di depan rumah korban sedang ada tetangga yang punya hajatan.