Suar.ID -Baru-baru ini, video viral aksi 3 warga berpakaian seksi yang sedang asyik bergoyang danmemamerkan celana dalam jadi sorotan, sang wali kota pun kecewa saat tahu fakta dibaliknya.
Bagaimanatidak? Setelah bergoyang dan berjoget lagu TikTok, pada akhir video tersebut ketiga warga tersebut, melakukan hal tidak senonoh.
Sang wali kota pun mengaku kecewa dengan aksi tak senonoh ketiganya tersebut.
Tiga orang laki-laki berpenampilan seperti wanita yang viral di media sosial meminta maaf kepada masyarakat Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang.
Ketiganya membuat video di TikTok lalu berjoget tak senonoh dengan latar belakang Tugu Titik Nol Kilometer Kota Pangkalpinang.
Video yang berdurasi 12 detik itu menampilkan tiga orang yang berjoget diakhiri satu di antaranya memamerkan bokong hingga terlihat pakaian dalam.
"Kami bertiga, saya Tessa, Rere, dan Nayla, minta maaf kepada seluruh warga Pangkalpinang, atas video yang viral saat ini," ujar Tessa, di video minta maaf kepada masyarakat di Polres Pangkalpinang, Rabu (20/1/2021), dalam tayangan dari Instagram kelakarbangka.
Ia mengakutindakan tidak senonoh tersebut tidak bermaksud apa-apa dan bukan bermaksud untuk mempermalukan masyarakat Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang.
"Terutama ibu Monica dan Pak Molen Wali Kota, kami minta maaf sebesar-besarnya dari lubuk hati, khususnya kami bertiga,
Dan juga bapak Gubernur, kami juga minta maaf yang sebesar-besarnya.
Kami mohon kepada masyarakat memaafkan kami bertiga," ungkap Rere
"Kami berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama,
Kami bukan cewek, tapi kami waria," ungkap ketiganya.
Walikota Pangkalpinang, Molen Kecewa atas Aksi Waria
Kekecewaan juga disampaikan Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen).
Diakui Molen, sebelumnya ia belum mendapatkan informasi apapun terkait video tersebut, dan baru menonton video saat ditunjukan awak media.
Usai melihat langsung, Molen sontak menarik napas panjang dan diam sejenak tak memberi tanggapan.
"Hm,saya sih mengimbau kepada remaja-remaja kita, jangan sampai kebablasan mengikuti tren-tren sekarang ini."
"Saya rasa ini jangan menjadi contoh bagi masyarakat sekitar."
"Saya harap dalam video itu juga bukan masyarakat Pangkalpinang," ungkap Molen kepada awak media usai melihat video durasi 12 detik tersebut, Selasa (19/1/2021), melansir dari Bangka Pos.
Dengan lokasi pembuatan video tersebut tepat di Tugu Titik Nol kilometer Pulau Bangka yang baru diresmikan 1 Januari itu, Molen menyebut, kehadiran titik nol bukan untuk dimanfaatkan untuk seperti itu.
"Yok sadar lah sadar dan kehadiran Tugu Titik Nol bukan untuk dimanfaatkan seperti itu,
Saya juga agak sedikit terkejut kalau ada hal-hal yang seperti itu,
Mudah-mudahan ini jangan lah orang Pangkalpinang," tegasnya.
Ia pun berharap, remaja kota Pangkalpinang jangan mengikuti hal tersebut.
Terkait sanksi, kata Molen, akan dievaluasi terlebih dulu kepada pihak yang berwajib.
"Kalau hukuman mungkin belum, nanti akan kita evaluasi dulu bersama Dandin dan Kapolres untuk menindaklanjutinya seperti apa," sebutnya.