Follow Us

Bisa Menjadi Apa saja Mulai Menyamar sebagai Warga Lokal hingga Petani, Beginilah Jejak Ali Kalora Diduga Dalang dalam Pembantaian 1 Keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah

Ervananto Ekadilla - Rabu, 02 Desember 2020 | 19:30
Kelompok separatis pimpinan Ali Kalora
Kolase YouTube dan KOMPAS.COM/ERNA DWI LIDIAWATI

Kelompok separatis pimpinan Ali Kalora

Baca Juga: Makin Memanas! Presiden Suriah tuding Erdogan telah Mendukung Teroris di Libya

Istri ditangkap, 2 anak buah tewas ditembak

Dua terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Bojes dan Aziz tewas setelah kontak senjata dengan Satgas Tinombala.
via Kompas.com

Dua terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Bojes dan Aziz tewas setelah kontak senjata dengan Satgas Tinombala.

Pada 29 Juli 2020, L alias Ummu Syifa istri Ali Kalora ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Ia ditangkap di Jembatan Puna, Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah.

Menurut keterangan polisi, L menyembunyikan informasi mengenai keberadaan anggota kelompok tersebut.

“(L) menyembunyikan informasi tentang keberadaan kelompok teroris yang sudah ditetapkan di dalam daftar pencarian orang,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2020).

Peran L lainnya adalah bergabung dengan kelompok MIT selama 23 hari.

Di hari yang sama, Densus 88 juga menangkap anggota kelompok MIT yang lain dengan inisial YS Kalora (21) di Desa Tangkura, Poso, Sulawesi Tengah.

Dari keterangan polisi, YS berperan mengantarkan calon anggota kelompok MIT hingga logistik untuk kelompok teroris tersebut.

“Mengantarkan Iman ke daerah Tangkura untuk bergabung dengan kelompok MIT."

"Kedua, berencana mengantarkan uang sebesar Rp 1.590.000 dan makanan atau kue kepada kelompok MIT,” tutur Awi.

Source : Tribun Ternate

Editor : Ervananto Ekadilla

Baca Lainnya

Latest