Nona Edwards mengatakan di pengadilan: “Pada suatu kesempatan (di pub), Goldie terdengar mengatakan, 'Aku sangat muak dengan anakku. Aku harap dia akan kembali tinggal dengan neneknya."
Di pengadilan juga terungkap bahwa Robyn memberi tahu teman-temannya bagaimana Goldie yang mabuk akan menawarkan ganja dan alkoholnya sambil bersikeras dia tidak ingin Robyndi rumah.
Seminggu sebelum kematiannya, Robyn diberi obat penghilang rasa sakit setelah mengeluh sakit di bagian perut dan kakinya.
Pada 21 Juli, Goldie kemudian memberi tahu staf di Melody Bar bahwa dia telah mengunci putrinya di rumah agar putrinya tidak bisa keluar rumah.
Tiga hari kemudian, Robyn mengirim sms kepada neneknya dan mengatakan bahwa dia merasa jauh lebih baik.
Malam itu, Robyn mengatakan kepada Goldie untuk mendapatkan bantuan medis karena dia merasakan sakit di sekujur tubuh, namun Goldie menolak untuk menghubungi ambulans.
Baca Juga: Tega Banget, Anjing Ini Dibakar Hidup-Hidup Cuma Gara-Gara Masalah Sepele
Teman Goldie yang lain mengatakan dia akan pergi dengan Robyn naik taksi ke rumah sakit, namun dia malah mengklaim bahwa anak gadisnya itu sedang mencari perhatian.
Pada tanggal 26 Juli, hari Robyn meninggal, di pengadilan terungkap bahwa kemungkinan besar tukak lambungnya telah pecah.
Pada pukul 9.40 pagi, seorang pekerja sosial muncul untuk membawa Robyn ke kelas katering.