Suar.ID -Museum merupakan tempat yang baik untuk dikunjungi bersama anak-anak karena menyimpan berbagai pengetahuan yang diabadikan.
Namun, terkdang orangtua mungkin juga was-was saat membawa anak mereka yang masih kecil ke museum.
Lantaran di sana berisikan koleksi barang berharga dan mungkin hanya ada satu di dunia.
Tak pelak, ada kekhawatiran jika anak-anak mungkin merusak salah satu benda koleksi.
Seperti insiden yang diumumkan oleh Shanghai Museum Of Glass pada 10 Juli 2020 lalu.
Dilansir dari Vice, salah satu koleksi paling berharga di Shanghai Museum of Glass hancur karena ulah dua anak kecil yang berkunjung.
Inisiden tersebut terjadi pada bulan Mei lalu.
Di tengah suasana museum yang riuh, dua anak rupanya lepas dari pengawasan.
Dua anak tersebut memanjat pembatas dan menyenggol kotak kaca berisi replika kastil Disney yang juga terbuat dari kaca.
Akibatnya Kastil Disney itu goyah dan beberapa bagiannya roboh, pecah berkeping-keping.
Diketahui, kastil kaca itu merupakan karya eksklusif dari perajin kaca Arribas Brothers.
Kastil Disney itu pun telah menjadi pajangan tetap di Shanghai Museum of Glass sejak tahun 2016.
Kastil terdiri lebih dari 30 ribu komponen dengan berat total 60 kg.
Serta dihiasi dengan emas 24 karat.
Butuh waktu hingga 500 jam untuk membuat replika kaca Kastil Disney itu.
Pihak museum berharap, sang seniman yang kini tinggal di Amerika, bisa datang ke Shanghai untuk memperbaikinya.
Pihak museum juga meminta maaf kepada pengunjung lantaran kondisi salah satu koleksi eksklusif mereka tidak sempurna.
"Kami hanya bisa menampilkan kastil dalam bentuk yang tidak sempurna, kami minta maaf jika hal ini mengurangi kenyamanan Anda saat mengunjungi museum," tulis Shanghai Museum of Glass dalam akun Weibo-nya.
Menurut media lokal China The Paper, kastil kaca itu diperkirakan bernilai 450 ribu yuan atau sekitar Rp 934 juta.
Meski bernilai tinggi, pihak museum terlihat tidak terlalu memusingkan insiden itu.
"Sikap dari dua pengunjung kecil itu memang tak terpuji, dan setelah didesak orangtuanya, mereka melaporkan perbuatan mereka ke petugas.
"Mereka tulus meminta maaf dan polos, mereka juga setuju untuk bekerjasama.
"Sikap mereka membuat kami tersentuh. Dan kami yakin generasi muda akan menjadi pengunjung yang baik," tulis akun official Shanghai Museum Of Glass dalam kolom komentar.
Meski pihak musem telah menyelesaikan masalah dengan damai, insiden ini tetap memicu kemarahan netizen.
Banyak yang mendesak pihak orangtua anak utuk mengganti rugi.
Insiden seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya.
Pada 2013, pajangan instalasi kaca yang diciptakan oleh seniman China Shelly Xue juga bernasib sama.
Karyanya ia beri nama "Angel is Waiting," berupa sepasang sayap yang yang ia buat lebih dari dua tahun.
Baca Juga: Kebijakannya Kerap Menuai Kontroversi, kini Kemendikbud Berencana Membuka Sekolah di Luar Zona Hijau
Terlihat orangtua dengan sengaja membiarkan anaknya melewati garis batas demi berfoto.
Saat itulah, dua anak itu merobek bagian sayapnya.
Semenjak kejadian itu, karya seni yang dirusak itu diberi nama "Broken" sebagai pengingat tragis bagi pengunjung untuk menghormati koleksi museum.
Museum merupakan tempat yang baik untuk dikunjungi bersama anak-anak karena menyimpan berbagai pengetahuan yang diabadikan.