Menariknya, hasil usahanya itu dipakai untuk membiayai kegiatan demo.
Saat itu, tahun 1998, Jojo bersama mahasiswa lainnya melakukan demo menuntut Presiden Soeharto turun.
”Awalnya sih kita biayai sendiri."
"Untuk makan, minum, dan rokok masih dari kantong kita masing-masing," kata Jojo.
4. Tak nyaman jadi karyawan
Masih dari Kompas.com, Jojo adalah sosok yang antikemapanan dan memiliki jiwa pemberontak.
Setelah lulus kuliah pada2001, Jojo sempat bekerja tapi ia tak mau kelamaan menjadi karyawan.
”Apalagi saya suka melawan bos, jadi bagaimana bisa lama jadi karyawan?" ujar penyandang gelar S2 manajemen dari Universitas Pancasila itu.
Selain itu, dia merasa tak cocok menjadi karyawan.
"Mungkin karena IP saya rendah, kata orang, 'mahasiswa dengan IP rendah cocoknya jadi pengusaha, nggak cocok jadi karyawan, habis mau ditempatkan di mana?'” ujar Jojo.
Oleh karenanya, Jojo hanya betah sekitar satu tahun menjadi karyawan.