Suar.ID -Ayah NF merasa amat terpukul tatkala tahu putrinya tidak hanya menjadi pelaku pembunuhan APA (5), tetapi juga menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh dua saudaranya sendiri.
NF, terpaksa merahasiakan tindakan percabulan dua kerabat dan pacarnya selama empat bulan yang membuatnya kini hamil 3,5 bulan.
Sejak Oktober 2019 - Februari 2020, NF dicabuli sebanyak 16 kali, sembilan kali dilakukan F, empat oleh R, dan tiga oleh pacarnya A (25).
F dan R yang berprofesi jadi kuli bangunan dan tinggal menumpang di rumah NF masih memiliki hubungan keluarga dengan ibu tiri NF.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat mengatakan hubungan keluarga membuat itu NF memilih bungkam sebagai korban.
"Kalau itu diceritakan, anak itu khawatir hubungan bapak dan ibu tirinya terganggu, jadi dia kesulitan untuk menceritakan," kata Harry saat ditemuiTribun Jakartadi Balai Rehabilitasi Anak Handayani, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2020).
Nahas, keputusan siswi SMP kelas IX menutupi perbuatan biadab dua kerabatnya itu justru membuat dia kian menderita.
Pasalnya R dan F tinggal menumpang di rumah NF, mereka leluasa mencabuli tanpa membuat orang tua NF yang sibuk bekerja curiga.
"Dia tertekan, sementara dia harus cerita ke siapa."
"Bapaknya (NF) sangat menyesal, merasa kecolongan atas kelakuan saudaranya, sesama pekerja yang dia bawa," ujarnya.
Harry meminta masyarakat untuk mentadari bahwa tak hanya NF sebagai sosok keji pembunuh APA (5) yang merupakan teman mainnya sendiri.
Menurutnya tindakan yang dilakukan NF akumulasi dari penderitaan sebagai korban pencabulan dari dua kerabat dan pacarnya sendiri.
Terlebih A memiliki kelainan seksual.
Sewaktu mencabuli, A mengikat NF sebagaimana gambar wanita disiksa karya NF.
"Di saat melakukan itu (membunuh APA) yang terpikir, terbayang kelakuan dari tersangka, yang telah melakukan kekerasan, ancaman, bahkan pornografi," tuturnya.
(Tribun Jakarta)