Tshekede bahkan mengatakan kepada keluarganya bahwa dia ingin dimakamkan di dalamnya ketika waktunya tiba.
Pihak keluarga menghormati keinginannya dan mewujudkan keinginan Tshekede.
Sebagai pemimpin yang populer di East Cape, Kepala Pitso dikenal sebagai pendukung UDM yang flamboyan dan gigih.
Bahkan saat pemakamannya, orang-orang muncul berbondong-bondong untuk menghadirinya, meski di tengah pandemi virus corona.
Pihak pemakaman mengaku kesulitan untuk menguburkan jenazah beserta mobilnya.
Namun, untuk menghormati keinginan Tshekede dan keluarga, mereka menyanggupinya.
"Kami belum pernah medapat permintaan seperti itu sebelumnya untuk dimakamkan di dalam mobil dan itu adalah tugas yang sulit dan menegangkan untuk dilakukan," kata Thabiso Mantutle, direktur Parlor Funeral Parlor Phomolong.
"Kami harus memastikan bahwa kami telah melakukan semua pengukuran dengan benar untuk mengubur mobil sepenuhnya dan memuat jalan untuk membawanya ke liang dan menyelesaikan semua urusan administrasi yang benar," lanjutnya.