Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Penelitian Terbaru Menunjukkan bahwa Pasien yang Positif Corona juga Mengalami Kerusakan Otak yang Membuat Penderitanya Mengalami Hal Mengerikan Ini! Begini Penjelasan Dokter

Ervananto Ekadilla - Minggu, 05 April 2020 | 18:15
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien positif corona juha mengalami kerusakan otak.
Daily Star

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien positif corona juha mengalami kerusakan otak.

Suar.ID -Terungkap, jika virus corona atau Covid-19 berdampak terhadap otak manusia.

Diketahui, virus corona membuatpasien alami kerusakan otak atau pembengkakan otak yang dinilai berbahaya.

Menyadur dari Star Daily, dokter memperingkatkan bahaya virus corona yang kini mewabah.

Pasalnya, virus corona berdampak pembengkakan otak atau kerusakan otak terhadap sang pasien tersebut.

Baca Juga: Sebelumnya Viral Video 2 Orang Pengunjung Supermarket yang Belanja dengan Mengenakan APD, Sosok ini Langsung Berikan Pesan Menohok: Sekalian Beli Otak Bos, Pala Lu Kosong Kayaknya Tuh!

Hal itu terungkap, pasca seorang dokter merawat seorang pasien positif virus corona yang alami pembengkakan otak.

Adanya komplikasi neurologis terjadi di sejumlah orang didiagnosis Covid-19, di mana peradangan menyebabkan perdarahan dan pembunuhan sel.

Seorang pria Florida berusia 70-an untuk sementara waktu kehilangan kemampuan berbicaranya setelah tertular virus corona.

Pemindaian lain menunjukkan, adanya seorang wanita berusia 50-an dari Detroit kehilangan banyak sel-sel otak.

Baca Juga: Orang Seperti Ini Enaknya Diapain Ya? Di Tengah Wabah Virus Corona, 3 PNS Rumah Sakit di Cianjur Curi 360 Kotak Masker di Tempat Kerjanya, 36 Juta Uang Hasil Penjualan Dipakai Buat Ini

Bahkan masalah itu serupa seperti di Italia dan Cina yang sebelumnya sudah dilaporkan.

Ahli saraf Sistem Kesehatan Henry Ford, Dr. Elissa Fory mengatakan memasukkan pasien dengan penyakit neurologis yang parah perlu ditambahkan ke dalam "paradigma pengobatan kami", melansir dariDaily Mail.

Dokter, yang terlibat dalam mendiagnosis wanita Detroit, menambahkan komplikasi yang terlihat pada pasien itu memiliki dampak "menghancurkan" seperti penyakit paru-paru yang parah, mengutip dariMirror Online.

Ketika wanita berusia 58 tahun itu check in, dia bingung dan kehilangan arah, serta memiliki banyak gejala Covid-19.

Baca Juga: Suami Tantri Kotak Tiba-tiba Kembali Bawa Kabar Duka, Unggah Foto Tangan yang Tersambung Selang Infus, Ada Apa?

Ia terbukti positif untuk virus tetapi telah menjalankan banyak tes diagnostik, termasuk mengambil sampel cairan serebrospinal, semuanya kembali negatif.

Dilakukan CT scan menunjukkan otak ada bintik-bintik gelap, cairan menumpuk atau kehilangan sel otak secara substansial.

Bagian Thalamus otak dari pasien penting dalam mengirimkan sinyal sensorik untuk diproses dan menunjukkan kerusakan tertentu.

Sementara pemindaian lainnya menunjukkan lesi atau pendarahan otak di lobus temporal.

Baca Juga: Tim Dokter Teliti Bagian Otak Gadis ABG Tersangka Pembunuhan Bocah 5 Tahun, Singgung Gambar dan Tontonan Pelaku: Kalau Terlalu Candu, Lama-kelamaan Mempengaruhi Dia...

Dr. Fory mengatakan, pengujian ekstensif membuktikan kecurigaan mereka bahwa wanita yang merupakan seorang pekerja maskapai penerbangan, menderita ensefalitis, yakni kondisi pembengkakan otak yang berpotensi mematikan.

Pasien Florida, berusia 74 tahun, menderita kejang yang memengaruhi kemampuannya berbicara.

Hal ini merupakan suatu tanda pembengkakan otak dan membuat para dokter percaya bahwa ia juga memiliki kondisi tersebut.

Satu rumah sakit di Italia telah mendirikan unit 'NeuroCovid' untuk kondisi neurologis di belakang jumlah kasus pembengkakan otak selama wabah virus di negara itu.

Baca Juga: Tetap Kuatkan Sang Istri Meski Hatinya Remuk Redam, Suami Tantri Kotak Unggah Bayinya dengan Selang Infus Menempel di Tangannya, Ada Apa?

Sementara para peneliti di China pertama kali mencurigai komplikasi otak pada beberapa penderita corona virus.

Para dokter di Henry Ford kini telahmendesak dokter di seluruh AS untuk mengawasi gejala neurologis karena pandemi terus menyebar dengan cepat.(Warta Kota)

Source :Daily Mail Daily Star Warta Kota Mirror Online

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x