Suar.ID -Terungkap, jika virus corona atau Covid-19 berdampak terhadap otak manusia.
Diketahui, virus corona membuatpasien alami kerusakan otak atau pembengkakan otak yang dinilai berbahaya.
Menyadur dari Star Daily, dokter memperingkatkan bahaya virus corona yang kini mewabah.
Pasalnya, virus corona berdampak pembengkakan otak atau kerusakan otak terhadap sang pasien tersebut.
Hal itu terungkap, pasca seorang dokter merawat seorang pasien positif virus corona yang alami pembengkakan otak.
Adanya komplikasi neurologis terjadi di sejumlah orang didiagnosis Covid-19, di mana peradangan menyebabkan perdarahan dan pembunuhan sel.
Seorang pria Florida berusia 70-an untuk sementara waktu kehilangan kemampuan berbicaranya setelah tertular virus corona.
Pemindaian lain menunjukkan, adanya seorang wanita berusia 50-an dari Detroit kehilangan banyak sel-sel otak.
Bahkan masalah itu serupa seperti di Italia dan Cina yang sebelumnya sudah dilaporkan.
Ahli saraf Sistem Kesehatan Henry Ford, Dr. Elissa Fory mengatakan memasukkan pasien dengan penyakit neurologis yang parah perlu ditambahkan ke dalam "paradigma pengobatan kami", melansir dariDaily Mail.
Dokter, yang terlibat dalam mendiagnosis wanita Detroit, menambahkan komplikasi yang terlihat pada pasien itu memiliki dampak "menghancurkan" seperti penyakit paru-paru yang parah, mengutip dariMirror Online.
Ketika wanita berusia 58 tahun itu check in, dia bingung dan kehilangan arah, serta memiliki banyak gejala Covid-19.
Ia terbukti positif untuk virus tetapi telah menjalankan banyak tes diagnostik, termasuk mengambil sampel cairan serebrospinal, semuanya kembali negatif.
Dilakukan CT scan menunjukkan otak ada bintik-bintik gelap, cairan menumpuk atau kehilangan sel otak secara substansial.
Bagian Thalamus otak dari pasien penting dalam mengirimkan sinyal sensorik untuk diproses dan menunjukkan kerusakan tertentu.
Sementara pemindaian lainnya menunjukkan lesi atau pendarahan otak di lobus temporal.
Dr. Fory mengatakan, pengujian ekstensif membuktikan kecurigaan mereka bahwa wanita yang merupakan seorang pekerja maskapai penerbangan, menderita ensefalitis, yakni kondisi pembengkakan otak yang berpotensi mematikan.
Pasien Florida, berusia 74 tahun, menderita kejang yang memengaruhi kemampuannya berbicara.
Hal ini merupakan suatu tanda pembengkakan otak dan membuat para dokter percaya bahwa ia juga memiliki kondisi tersebut.
Satu rumah sakit di Italia telah mendirikan unit 'NeuroCovid' untuk kondisi neurologis di belakang jumlah kasus pembengkakan otak selama wabah virus di negara itu.
Sementara para peneliti di China pertama kali mencurigai komplikasi otak pada beberapa penderita corona virus.
Para dokter di Henry Ford kini telahmendesak dokter di seluruh AS untuk mengawasi gejala neurologis karena pandemi terus menyebar dengan cepat.(Warta Kota)