Ahli saraf Sistem Kesehatan Henry Ford, Dr. Elissa Fory mengatakan memasukkan pasien dengan penyakit neurologis yang parah perlu ditambahkan ke dalam "paradigma pengobatan kami", melansir dariDaily Mail.
Dokter, yang terlibat dalam mendiagnosis wanita Detroit, menambahkan komplikasi yang terlihat pada pasien itu memiliki dampak "menghancurkan" seperti penyakit paru-paru yang parah, mengutip dariMirror Online.
Ketika wanita berusia 58 tahun itu check in, dia bingung dan kehilangan arah, serta memiliki banyak gejala Covid-19.
Ia terbukti positif untuk virus tetapi telah menjalankan banyak tes diagnostik, termasuk mengambil sampel cairan serebrospinal, semuanya kembali negatif.
Dilakukan CT scan menunjukkan otak ada bintik-bintik gelap, cairan menumpuk atau kehilangan sel otak secara substansial.
Bagian Thalamus otak dari pasien penting dalam mengirimkan sinyal sensorik untuk diproses dan menunjukkan kerusakan tertentu.
Sementara pemindaian lainnya menunjukkan lesi atau pendarahan otak di lobus temporal.
Dr. Fory mengatakan, pengujian ekstensif membuktikan kecurigaan mereka bahwa wanita yang merupakan seorang pekerja maskapai penerbangan, menderita ensefalitis, yakni kondisi pembengkakan otak yang berpotensi mematikan.
Pasien Florida, berusia 74 tahun, menderita kejang yang memengaruhi kemampuannya berbicara.
Hal ini merupakan suatu tanda pembengkakan otak dan membuat para dokter percaya bahwa ia juga memiliki kondisi tersebut.