Follow Us

Banyak Orang China Ketakutan setelah Ribuan Gagak Beterbangan di Kota Wuhan, Netizen: Mungkin Mencari Mayat

Adrie P. Saputra - Jumat, 14 Februari 2020 | 13:00
Burung gagak beterbangan di Kota Wuhan.
Daily Star

Burung gagak beterbangan di Kota Wuhan.

Suar.ID - Ribuan burung gagak terlihat terbang di atas Kota Wuhan, memicu kekhawatiran bahwa burung-burung tersebut sedang bersiap "berpesta untuk mencari mayat".

Rekaman video yang diyakini diambil oleh penduduk Kota Wuhan tampaknya menunjukkan sekelompok besar burung gagak terbang di sekitar jalan-jalan yang sepi.

Burung-burung hitam dapat terlihat beterbangan di Jalan Wusi di Distrik Chengxi, Wuhan.

Dalam video yang terpisah, segerombolan besar burung gagak telah beterbangan di Kota Xining, mendorong pengguna media sosial China berspekulasi tentang misteri yang berada di tempat itu.

Baca Juga: Pernah Hampir Adu Jotos, Usai Menjenguk di Tahanan, Barbie Kumalasari Beberkan Sosok yang Membuat Lucinta Luna Depresi hingga Membuatnya Memilih Mengonsumsi Narkoba

Beberapa netizen percaya bahwa gagak sedang "mencari mayat" untuk dimakan, sementara yang lain mengatakan burung-burung itu mungkin "memakan partikel halus" dari "awan-awan manusia yang jatuh ke tanah."

Tidak ada bukti kuat untuk mendukung teori bahwa gagak mencari mayat.

Ketakutan muncul karena gagak dipandang sebagai simbol kematian dalam budaya China.

Seorang pengguna Twitter mengatakan, "Orang-orang Wuhan memperhatikan ada banyak burung gagak terbang di sekitar kota, cukup menakutkan."

Baca Juga: Pernah Hampir Adu Jotos, Usai Menjenguk di Tahanan, Barbie Kumalasari Beberkan Sosok yang Membuat Lucinta Luna Depresi hingga Membuatnya Memilih Mengonsumsi Narkoba

"Burung-burung mungkin mencari mayat... mencari makan".

Netizen yang lain mempunyai teorinya sendiri, "Gagak ada di sana untuk membawa jiwa-jiwa orang mati ke tempat peristirahatan terakhir mereka".

Netizen yang lain percaya bahwa gerombolan gagak itu bisa jadi mencari serangga yang mati akibat "bahan kimia yang disemprotkan di jalanan".

Komentar liar itu muncul di tengah laporan bahwa krematorium China bekerja "24/7 untuk membakar mayat yang terbunuh oleh virus corona".

Beberapa orang mengklaim bahwa para pekerja krematorium dipaksa untuk bekerja dengan pakaian pelindung dan masker dan bekerja sangat lama.

Salah satu sumber mengatakan, "90 persen karyawan kami bekerja 24/7... kami tidak bisa kembali ke rumah."

Baca Juga: Rekam Kondisi Sebenarnya yang Dialami Kota Wuhan Kepada Dunia Dimana Banyak Tumpukan Mayat di Koridor Rumah Sakit, Jurnalis China ini Hilang Secara Misterius, Diduga Diculik Aparat!

"Semua ruang kremasi Wuhan bekerja 24 jam."

Spekulasi muncul setelah Komisi Kesehatan Nasional di China memerintahkan semua kematian akibat virus corona dikremasi alih-alih dikubur, untuk mencegah penyebaran penyakit.

Setelah rekaman muncul dari kabut menakutkan yang mengaburkan Wuhan, warga negara China menyuarakan keprihatinan mereka dan menyatakan jumlah korban jiwa bisa "jauh lebih tinggi" daripada laporan yang beredar di media.

Dalam budaya China, gagak sering melambangkan nasib buruk dan kematian dengan gagak berkaki tiga yang tertanam jauh di dalam Mitologi Asia Timur.

(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Source : dailystar.co.uk

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest