Follow Us

Padahal Sudah Berjuang Mati-matian Terobos Pedalaman Irian Barat, Sosok Ini Malah Didepak dari Kopassus, Saking Geramnya Sampai Lakukan Hal Ini

Moh. Habib Asyhad - Kamis, 13 Februari 2020 | 16:00
Prodil Jenderal Benny Moerdani
Istimewa

Prodil Jenderal Benny Moerdani

Setelah operasi Pasukan Naga selesai dan Irian Barat kembali ke pangkuan RI, Agus meskipun mengalami infalid dan memakai kaki palsu masih bertugas di lingkungan RPKAD dan satu batalyon dengan Benny Moerdani.

Baca Juga: Baru Ditahan Sehari, Penampilan Lucinta Luna Tiba-tiba Berubah Banget: Semoga Dari Sini Saya Bisa Menebus Dosa

Suatu kali, sekitar tahun 1965, terjadi kebijakan di lingkungan RPKAD yang salah satu keputusannya adalah prajurit invalid tidak boleh bergabung lagi dengan RPKAD.

Atas keputusan itu Benny Moerdani menyatakan ‘protes’ terhadap kebijakan komandan RPKAD waktu itu, Moeng Pahardimulyo.

L.B Moerdani (kanan).

L.B Moerdani (kanan).

Benny bersikeras prajurit seperti Agus Hernoto harus tetap berada di satuan RPKAD mengingat jasa dan pengorbanannya bagi bangsa serta negara yang demikian luar biasa.

Atas sikap ‘mbalelo’ itu, Benny kemudian dipanggil KASAD Jenderal Achmad Yani dan berakibat didepaknya Benny dari satuan RPKAD.

Benny yang kemduian dipeindahkan ke Kostrad lalu ditarik oleh tokoh intelijen Ali Murtopo, hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di dunia intelijen Indonesia.

Karier Benny bahkan terus melesat dan menjabat sebagai Panglima TNI.

Suatu kali sebagai Panglima TNI, pada tahun 1985 Jenderal Benny diundang Kopassus.

Dia ditugaskan memberikan baret merah kehormatan Kopassus kepada Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Sultan Iskandar.

Sebelum memberikan baret kehormatan Jenderal Benny beristirahat di ruang komandan Kopassus, Brigjen Sintong Panjaitan.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest